KASONGAN – Hasil pertanian di Kabupaten Katingan, khususnya di Kecamatan Mendawai, dan Katingan Kuala sering kali mencapai hasil surplus. Namun yang menjadi masalah saat ini, ketika hasil panen melimpah para petani mengeluh karena rendahnya harga gabah ketika mereka jual.
Terkait itu, Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Yudea Pratidina meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mencarikan solusi terhadap masalah yang dihadapi para petani.
“Masalah yang dihadapi para petani di bagian selatan memang sudah menjadi hal klasik. Dimana setiap hasil panen melimpah, harga gabah sering anjlok. Hal ini selalu terjadi berulang-ulang setiap tahun,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, baru-baru ini.
Politisi PDI Perjuangan ini menyarankan pemerintah daerah melalui dinas terkait, agar bisa memikirkan dan mencari solusi yang tepat guna membantu para petani.
“Sehingga petani kita tetap semangat dalam melakukan pekerjaanya. Selain itu dengan hasil panen melimpah yang mereka peroleh, juga bisa meningkatkan kesejahteraan,” imbuhnya.
Diakui Yudea, memang selama ini pemerintah daerah selalu mendorong peningkatan produksi pertanian. Namun menurutnya, masih diperlukan solusi untuk pemasaran hasil pertanian tersebut. Pasalnya, hasil pertanian dibeli oleh orang-orang dari luar, lalu dikemas dan dijual lagi di Kabupaten Katingan.
“Sebenarnya pemerintah bisa saja melakukan segala upaya, untuk mencari pihak ketiga yang bisa menampung gabah para petani dengan harga stabil. Sehingga para petani bisa bertahan, dan terus meningkatkan produksi pertaniannya setiap tahun,” imbuhnya.
Dia menyebut, sebenarnya ini sudah menjadi hukum pasar. Ketika hasil melimpah, harga gabah akan turun. Namun petani bisa saja mencoba dengan menjual hasil panennya ketika tidak dalam masa panen, sehingga harga lebih tinggi.
“Untuk itu, para petani harus menjemur hasil panennya sampai benar-benar kering, agar nantinya bisa tahan lebih lama,” tuturnya. (ndi)