
SAMBUTAN: Bupati Kotim, H Halikinnor saat memberikan sambutan ketika menghadiri salah satu kegiatan. (Foto: Ist)
SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor berencana akan membuat Peraturan Bupati (Perbup) sebagai landasan hukum untuk program beasiswa santri ke luar negeri.
“Saya sudah minta agar Kabag Kesra segera menyusun Perbup agar program ini memiliki dasar hukum yang jelas, termasuk kriteria penerima beasiswa. Ini penting untuk memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik dan transparan,” kata Halikinnor, Senin (9/12/2024).
Menurutnya, regenerasi ulama jauh lebih sulit dibandingkan regenerasi pejabat. Maka dari itu, ia menilai mempersiapkan generasi ulama sejak dini sangat penting untuk dilakukan.
“Ini harus kita persiapkan mulai sekarang, karena kalau pejabat meninggal itu langsung ada penggantinya, tetapi jika ulama meninggal butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan penggantinya,” ujarnya.
Untuk mempersiapkan itu, Halikinnor akan menargetkan setiap tahunya minimal 10 santri dari Kotim dapat dikirim ke luar negeri seperti di Mesir, Yaman dan Maroko untuk mendalami ilmu agama Islam dan Al-Qur’an.
“Saya terima informasi dari salah satu Habib yang menempuh pendidikan di sana itu sekitar Rp 80 juta per tahun per santri. Jadi, kita siapkan anggaran Rp100 juta satu santri per tahun untuk mendukung program ini. Saya berharap minimal 10 orang bisa kita kirim setiap tahun,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan di luar negeri akan memberikan pengalaman dan pemahaman yang mendalam sehingga para santri bisa menjadi ahli tafsir, hadits, dan bidang keagamaan lainnya.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Kotim sedang menyiapkan alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk mendukung program ini sebesar Rp 1 miliar.
Bagi santri yang berprestasi, khususnya dari pondok pesantren dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), akan diberi kesempatan mengikuti pendidikan di lembaga terbaik di luar negeri.
“Ini komitmen kita untuk membangun sumber daya manusia yang unggul di bidang keagamaan,” pungkasnya. (pri)