SUKAMARA – Pj Bupati Sukamara, Rendy Lesmana, mengungkapkan telah terjadi bencana banjir rob di wilayah Kabupaten Sukamara. Tepatnya, di Desa Sungai Bundung, Kecamatan Jelai.
Banjir tersebut mengakibatkan akses jalan dan sebagian rumah warga terendam air sehingga aktivitas sehari-hari warga terganggu.
“OPD terkait juga sudah melakukan kaji cepat, dan akan melaksanakan bantuan. Adapun warga yang terdampak banjir tersebut mengungsi di rumah keluarga masing-masing yang tidak terdampak banjir rob,” ungkap Rendy.
Rendy terus mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sukamara terutama di daerah yang rawan banjir, untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kepada warga di daerah pesisir agar selalu mewaspadai cuaca ekstrem disaat musim penghujan ini, terutama kepada para nelayan yang akan melaut mencari ikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukamara, Supandi, menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan Pemdes Sungai Bundung, perumahan warga yang terdampak banjir rob di RT. 01 ada 10 Rumah, RT. 02 ada 4 Rumah, jumlah kepala keluarga (KK) ada 20 orang dan jumlah jiwa ada 78 orang.
Adapun kejadian banjir tersebut pada Sabtu (21/12/2024) akhir pekan tadi, durasi banjir rob dimulai pukul 07.45 sampai dengan pukul 09.00 WIB.
“Berdasarkan analisis cuaca dari BMKG Pangkalan Bun Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap bencana banjir rob akibat hujan lebat, angin kencang dan luapan air laut di sekitar pemukiman warga, sehingga menghasilkan banjir rob di desa Sungai Bundung” jelasnya.
Adapun upaya yang dilakukan pihak BPBD Kabupaten Sukamara, melakukan assessment dan kajian cepat terhadap kejadian bencana banjir rob di desa Sungai Bundung Kecamatan Jelai. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Desa Sungai Bundung terkait bencana banjir rob.
“Melaksanakan Tim Kaji Cepat lapangan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukamara yaitu mendata yang terdampak banjir rob dan melaporkan hasil kaji cepat kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti bencana banjir tersebut,” pungkasnya.
Sementara di wilayah Kabupaten Kapuas banjir rob sudah mulai surut. Namun masyarakat diminta untuk tetap waspada. Pasalnya, BMKG memperkirakan banjir rob berlanjut hingga bulan Januari 2025 mendatang.
“Kalau kami lihat dari pemantauan tim dilapangan memang ada penurunan untuk banjir rob dari beberapa malam sebelumnya, namun untuk masyarakat jangan lengah dan tetap waspada, banjir rob ini dari informasi yang kami dapat sampai di bulan Januari mendatang,” ucap Plt Kepala BPBD Ahmad Saribi.
Ia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan setiap hari di beberapa wilayah, yang benar-benar terdampak banjir rob, sehingga nantinya akan dilakukan pendataaan yang melibatkan pihak kecamatan dan instansi terkait.
“Di dalam kota kami telah melakukan pemantauan untuk wilayah-wilayah yang terdampak, begitu juga di wilayah kecamatan, jika nanti banjir rob ini berdampak besar tentu akan dilakukan penetapan tanggap darurat, kalau untuk sekarang ini masih belum,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga terus menyampaikan beberapa imbauan kepada masyarakat terutama di wilayah pesisir dan tepi sungai, agar dapat menghindari banjir rob sehingga mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Kita sampaikan juga untuk masyarakat saat terjadinya banjir rob untuk menghindari aliran listrik, segeralah mengungsi, dan kurangi aktivitas di sungai,” tutupnya. (iza/alx/cen)