PALANGKA RAYA – Legislator DPRD Kalimantan Tengah, Abdul Hafid menegaskan, pentingnya perencanaan jangka panjang dalam pengembangan Bandara H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
la menjelaskan, bahwa persoalan pembebasan lahan yang terus berulang, dalam beberapa tahun menjadi kendala utama dalam perluasan fasilitas bandara.
“Bandara H Asan harus memiliki perencanaan jangka panjang, agar tidak terhambat oleh masalah lahan. Jangan sampai persoalan yang sama terus berulang setiap 10 hingga 15 tahun mendatang,” ucapnya, Senin (30/12/2024).
Ia menambahkan, pendekatan pembangunan yang dilakukan saat ini masyarakat terlebih dahulu membangun, kemudian pemerintah baru bertindak membangun sehingga terkendala lahan karena sudah dibangun oleh masyarakat.
“Seharusnya pemerintah yang menentukan arah pembangunan sejak awal, sehingga tidak ada lagi kendala seperti ini di masa depan,” ungkapnya.
Selain itu, masalah kurangnya panjang landasan pacu sudah menjadi persoalan sejak 2006, saat ia masih aktif sebagai wartawan. Oleh karena itu, ia mendorong pemikiran strategis yang berorientasi jauh ke depan.
“Kita perlu solusi besar dan berani untuk melangkah jauh ke depan. Jika lokasi ini tidak lagi cocok, relokasi bisa menjadi opsi sehingga perluasan tidak terus menerus menggeser jalan yang ada,” jelasnya.
Ia juga berkomitmen, untuk berkomunikasi intensif dengan Dinas Perhubungan Kotim maupun Dinas Perhubungan Kalteng serta pihak pengelola Bandara H Asan. la juga memastikan bahwa aspirasi terkait pengembangan bandara akan dibahas lebih lanjut di tingkat provinsi.
“Kami di DPRD Kalteng akan memonitor program- program yang diajukan dinas provinsi untuk Kotim. Kami berharap perhatian lebih juga diberikan untuk pengembangan transportasi udara,” tandasnya.
Diharapkan, perencanaan jangka panjang ini dapat mengatasi kendala-kendala yang selama ini menghambat pengembangan Bandara H Asan dan mendukung peningkatan konektivitas udara di wilayah Kalteng. (rdi)