
VIRTUAL: Jajaran Pemprov Kalteng saat menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025. (Foto: IST)
PALANGKA RAYA – Inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menempati pada urutan keenam secara nasional. Dalam periode minggu kedua Januari tahun 2025 Kalteng masih bertahan di posisi terendah.
Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran melalui Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Kalteng, Yuas Elko menyampaikan bahwa
Inflasi di Kalteng mampu terkendali dengan baik hingga pasca nomen Natal dan Tahun Baru ini.
“Inflasi di Kalteng saat ini masih berada di urutan keenam dengan IPH 2,96 persen, secara year-on-year,” sebutnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi memberikan apresiasi kinerja dan kontribusi oleh Kementerian/Lembaga serta jajaran di daerah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah khususnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga kestabilan inflasi dan mengelola tantangan ekonomi yang ada di setiap daerah.
Yuas mengutarakan, angka inflasi di Kalteng berhasil ditekan melalui berbagai langkah strategis.
“Stok pangan sejauh ini relatif aman. Pemerintah juga aktif menggelar operasi pasar murah sehingga menjaga daya beli masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, ada program percepatan tanam dan perluasan area tanam guna memastikan pasokan bahan pangan tetap stabil.
“Pemprov juga telah membangun beberapa unit resi gudang, yang kini tinggal menunggu operasionalnya. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menekan laju inflasi dalam jangka panjang,” ungkapnya. (fit/abe)