
OBSERVASI TKP: Kepala BKSDA Kotim, Muriansyah saat melakukan observasi di tempat kejadian serangan buaya, di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotim, Rabu (15/1/2025). Tampak korban berhasil selamat dari serangan buaya. FOTO: IST
SAMPIT – Dua warga Desa Lampunyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit terdekat usai diserang buaya saat beraktivitas di tepi sungai, pada Senin (13/1/2025) sore.
Beruntung dengan adanya perlawanan dari para korban terhadap reptil ganas tersebut korban jiwa pun terhindarkan. Namun, dua korban tetap harus menjalani perawatan akibat gigitan dari buaya yang diperkirakan berukuran panjang 4 meter.
“Iya benar, kejadiannya sore sekitar pukul 17:00 WIB. Memang korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Samuda, tapi Alhamdulillah sekarang sudah pulang dan berada di rumah,” kata Kepala Desa Lampuyang, Muksin saat dikonfirmasi, Rabu (15/1/2025).
Berdasarkan informasi yang diterima Muksin terhadap korban, diceritakan bahwa kejadian tersebut bermula saat Sari, Burhan (suami Sari) dan Kipli selesai dari bekerja di ladang. Setelah itu, Sari berniat ingin membersihkan pakaiannya di Sungai Pasir yang merupakan sungai galian di sekitar lahan pertanian.
Namun, baru saja sampai di tepi sungai tiba- tiba kaki kanan Sari langsung diterkam buaya dan diseret ke dalam sungai. Burhan yang melihat kejadian itu mengira Sari terjatuh ke sungai dan tidak bisa berenang, langsung terjun ke sungai untuk membantu sembari meminta tolong Kipli.
“Korban pertama (Sari) saat itu dia sempat melawan dengan cara mencolok mata buaya, akibatnya buaya tersebut melepaskan kakinya, tapi justru buaya itu berbalik menyerang Kipli yang juga hendak menolong saat itu,” ceritanya.
Setelah sempat terjadi tarik menarik dengan reptil ganas tersebut, para korban akhirnya berhasil melepaskan diri dari buaya dan segera naik ke daratan dengan beberapa luka yang dialami.
Korban pertama bernama Sari yang mengalami luka parah di bagian betis dan paha sebelah kanan bekas cakaran dan gigitan. Korban kedua bernama Kipli, adik sepupu Sari, yang mengalami luka robek di pangkal paha.
“Saya sebagai Kades disini, prihatin dengan musibah yang menimpa para korban. Pasca kejadian ini, saya berharap kepada para warga agar bisa lebih waspada ketika beraktivitas di sungai dan sekitarnya, khususnya bagi orang tua agar mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain di sungai,” ucapnya.
Muksin menambahkan, setelah kejadian ini pihaknya akan menambah papan himbauan waspada buaya di wilayah Desa Lampuyang, terutama lokasi yang terjadi serangan buaya.
Kejadian ini juga telah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kotim. Dan saat ini pihak BKSDA tengah melakukan observasi di lokasi kejadian dan mengunjungi para korban guna mengumpulkan informasi terkait kronologi kejadian. (pri)
