SAMPIT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotawaringin Timur (Kotim) akan memastikan, setiap menu yang disajikan pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah memenuhi standar gizi baik untuk protein makro maupun mikro.
“Dalam program MBG ini, peran Dinkes itu utamanya adalah untuk mengukur status gizi yang sesuai dengan sasaran kemudian menentukan menu yang sesuai dengan status gizinya” kata Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi, Kamis (16/1).
Program MBG yang dijalankan melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta menekan angka stunting melalui perbaikan gizi anak. Program ini juga melibatkan berbagai pihak didaerah, salah satunya adalah Dinkes.
Umar menambahkan, bahwa dalam angka kecukupan gizi bagi setiap sasaran berbeda-beda berdasarkan usia maupun kondisi penerima, baik itu untuk balita, ibu hamil, hingga pelajar sesuai jenjang pendidikan.
“Setiap sasaran itu nilai gizi berbeda-beda, misalnya balita membutuhkan protein sekian, karbohidrat sekian dan lainnya agar cukup gizinya. Maka dari itu, peran Dinkes dalam program ini sangat penting untuk memastikan setiap penerima itu gizi sesuai dengan standar,” ucapnya.
Selain itu, Dinkes juga berperan penting dalam memastikan keamanan pada pangan, tempat penyimpanan bahan pangan, kehigienisan dan sanitasi dapurnya, hingga proses penyajiannya guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seperti kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan.
“Jadi kami adalah sebagai tim teknis yang memastikan standar keamanan, tapi di sini bukan hanya Dinkes saja melainkan juga bekerja sama dengan dinas lainnya, seperti DPKP untuk penerimaan sampel dan lainnya,” pungkasnya. (pri/abe)