PALANGKA RAYA – Keluarga Besar Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) merayakan sukacita Natal di Aula Kanderang Tingang, Jumat (17/1).
Perayaan ini mengangkat sub-tema “Kasih Natal Menyatukan dan Menguatkan Keluarga Besar Dinas Kominfosantik untuk Melangkah Bersama dalam Kasih Tuhan, serta Membangun Pelayanan yang Terbaik untuk Pemprov Kalteng.”
Meskipun perayaan ini terlambat dilaksanakan, semangat kebersamaan dan sukacita Natal masih terasa kuat di antara seluruh keluarga besar Diskominfosantik.
Perayaan yang dihadiri oleh berbagai kalangan, baik umat Kristiani maupun umat Muslim mencerminkan semangat keberagaman dan kerukunan yang menjadi landasan kuat dalam membangun kebersamaan di institusi tersebut.
Sekretaris Dinas Kominfosantik, yang juga menjabat sebagai Ketua Kerohanian, Tuty Sulistyowatie, menyampaikan pesan penting dalam perayaan tersebut.
Meskipun dirayakan agak terlambat, Tuty menegaskan, bahwa kebersamaan dan sukacita Natal tidak terpengaruh oleh waktu.
Menurutnya, perayaan ini menjadi momen refleksi untuk mengevaluasi perjalanan yang telah dilalui, baik yang penuh suka maupun duka.
“Harapannya ke depan, apa yang sudah kita lewati, baik itu pengalaman duka maupun luka, bisa menjadi evaluasi diri kita dan membawa kita pada kebahagiaan. Kita harus memanfaatkan momen ini untuk merenung dan menjadi lebih baik ke depannya,” ujar Tuty.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kominfosantik Agus Siswadi turut menekankan pentingnya menjaga kerukunan dalam keberagaman, terutama di lingkungan kerja yang terdiri dari berbagai latar belakang agama dan budaya. Ia menuturkan bahwa perayaan Natal ini dihadiri tidak hanya oleh umat Kristiani, tetapi juga oleh umat Muslim yang menjadi bagian dari keluarga besar Dinas Kominfosantik. Hal ini, menurut Agus, adalah cerminan dari keberagaman yang harus dijaga dengan penuh keharmonisan.
“Penting untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman. Kita sering diwarnai oleh lingkungan kita, dan dengan perbedaan yang ada, kita harus menjaga kekompakan agar terciptanya kebersamaan yang harmonis,” terangnya.
Agus juga menambahkan bahwa satu-satunya kekuatan yang dapat menguatkan kita adalah kebersamaan. Perbedaan, menurut Agus, bukanlah halangan, melainkan sebuah potensi luar biasa yang dapat menjadi kekuatan besar untuk mencapai tujuan bersama.
“Karena tidak ada kekuatan yang luar biasa kalau semua diciptakan sama. Dengan berbeda kita bisa kuat, dengan berbeda kita bisa membentuk kebaikan bersama. Oleh karena itu, mari kita jaga kebersamaan ini dengan penuh semangat dan saling menghargai satu sama lain,” pungkas Agus. (ifa/abe)