PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng, Sri Widanarni resmi membuka Pelaksanaan Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalteng Tahun 2026 di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kalteng, Kamis (6/2).
“Penguatan Pondasi Transformasi” menjadi tema pembangunan tahun 2025-2029 yang ditetapkan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJPD) Provinsi Kalteng tahun 2025-2045.
Saat membacakan sambutan Plt. Sekretaris Daerah, Sri Widanarni menyampaikan, bahwa Provinsi Kalteng telah menentukan prioritas pembangunan tahun 2025-2026 yaitu, sebagai Lumbung Pangan Nasional/Swasembada Pangan, Pusat Konservasi Internasional, Pusat Hilirisasi Industri dan Sektor Pengolahan, Peningkatan Sektor Kependidikan dan Kesehatan, Makan Bergizi Gratis dan Ketahanan Pangan, Air dan Energi.
Ia menambahkan, pembangunan Kalteng ini dibagi menjadi tiga wilayah atau zonasi, yakni zona barat, timur dan tengah.
“Untuk tema pembangunan dibagi lagi per wilayahnya, yaitu Zona Timur; Hilirisasi Pangan, Lumbung Energi Baru dan Terbarukan Kalimantan, Positioning sebagai mitra pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Kemudian, Zona Tengah Hub pusat perdagangan dan jasa, pengembangan sentra pertanian terintegrasi serta pusat riset dan pendidikan. Lalu, Zona Barat, pusat hilirisasi Sumber Daya Alam, kawasan hub perdagangan besar serta konservasi taman nasional berkelanjutan,” sebutnya.
Sri menekankan, terkait Hilirisasi sebagai prioritas dalam pembangunan harus didukung penuh. Hilirisasi ini akan meningkatkan nilai tambah dan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pembangunan sarana dan prasarana produksi juga perlu didukung dengan menjamin ketersediaan bahan bakunya. Dengan begitu, kata Sri, efisiensi produksi dan kualitas produk mampu terjaga.
“Misalnya pabrik pakan ternak, harus memperhatikan ketersedian bahan baku, salah satunya mendorong peningkatan produksi jagung. Kemudian, bagaimana sektor lain juga dapat terlibat dalam upaya pemasaran hasilnya. Ini menjadi perhatian dalam upaya penanggulangan dan menekan angka inflasi,” pungkasnya. (fit/abe)