Isen MulangKalimantan Tengah

Pertanian Kopi dan Cokelat Diversifikasi Ekonomi Daerah

35
×

Pertanian Kopi dan Cokelat Diversifikasi Ekonomi Daerah

Sebarkan artikel ini
Asisten Ekbang Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni sampaikan sambutan
SAMBUTAN: Asisten Ekbang Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni sampaikan sambutan, Rabu (5/2). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Widanarni, menyampaikan bahwa pendapatan penghasilan baru yang dihasilkan oleh sektor pertanian kopi dan biji cokelat masih dalam proses, namun diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi perekonomian masyarakat setempat.

Menurut Sri, meski saat ini pendapatan dari sektor kopi dan cokelat belum maksimal, namun program pengembangan sektor pertanian ini diharapkan bisa memberikan dampak positif. 

“Yang pastinya untuk masyarakat yang menanam dapat menikmati hasilnya, dengan mereka perekonomiannya semakin membaik. Kemudian ada perdagangan, baik itu di perdagangan lokal maupun ekspor nantinya, yang akan berdampak pada daerah dan ada pemasukan dari pajak-pajak yang dikeluarkan dari kegiatan perdagangannya,” ujarnya, saat menghadiri Konferensi Pers Berita Resmi Statistik BPS Kalteng, Rabu (5/2). 

Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk tidak bergantung sepenuhnya pada sektor pertambangan yang dianggap memiliki potensi terbatas dan bisa habis suatu saat nanti. 

“Kita harus antisipasi, dan itu juga sudah dilakukan oleh pak gubernur kita. Tinggal nantinya pengembangan wilayah yang lebih merata,” ucap Sri Widanarni.

Sektor pertanian kopi dan coklat merupakan pilihan strategis yang dipilih pemerintah untuk diversifikasi perekonomian. Mengingat bahwa sektor pertambangan yang selama ini menjadi salah satu sumber utama pendapatan daerah, diprediksi akan mengalami penurunan seiring berjalannya waktu karena terbatasnya sumber daya alam yang ada. 

Oleh karena itu, pemerintah daerah tengah giat mengembangkan sektor pertanian kopi dan coklat sebagai alternatif untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh sektor pertambangan.

Salah satu daerah yang saat ini sudah memulai langkah tersebut adalah Kabupaten Barito, yang telah memulai budidaya kakao dengan hasil yang cukup baik. Sri menambahkan bahwa tanaman kakao di Barito telah mulai panen dan saat ini tinggal pada tahap pembinaan serta pengembangan lebih lanjut. 

“Selama ini ada daerah Barito untuk kakao itu sudah berjalan menanam bahkan sudah panen, tinggal pembinaannya, mungkin ekspansifikasinya,” tandasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *