PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Adiah Chandra Sari, membuka Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan di Aula Disbudpar, Senin (24/2).
Kegiatan ini mengangkat topik pembahasan tentang busana adat Jagau Nyai Kalteng yang bertujuan untuk merumuskan desain dan pakem busana yang akan menjadi identitas resmi duta pariwisata dan budaya daerah.
Adiah menjelaskan, bahwa FGD ini penting untuk mendapatkan berbagai masukan dari pengamat budaya, tokoh masyarakat, serta perancang busana Kalteng.
“Melalui diskusi ini, kami berharap dapat merumuskan busana adat yang akan digunakan oleh Jagau Nyai, dengan tetap menjaga kekhasan budaya Kalteng,” ungkapnya.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menyusun panduan terkait kriteria dan mekanisme seleksi bagi calon duta pariwisata dan budaya Kalteng.
Selain itu, Adiah menambahkan, setelah disepakati, petunjuk teknis (juknis) terkait pakem busana tersebut akan segera disosialisasikan ke tingkat kabupaten/kota.
Pada kesempatan ini, pengamat budaya Kalteng, Linda Nisida Nahson Taway, juga memberikan dukungannya.
Dia mengapresiasi penyelenggaraan FGD yang membahas busana adat ini dan menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai pakem busana tersebut.
“Pemahaman yang jelas tentang pakem ini sangat penting agar busana Jagau Nyai dapat mencerminkan budaya dengan tetap memperhatikan keseragaman dan ciri khasnya,” tambah Linda.
“Dengan adanya panduan yang jelas, diharapkan busana Jagau Nyai yang dipilih nantinya tidak hanya menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga mampu menggambarkan kekayaan budaya di kancah nasional dan internasional,” tutupnya. (ifa/abe)