PALANGKA RAYA – Prestasi gemilang kembali tercatat oleh siswa asal Kalimantan Tengah (Kalteng), Agus Mardianto, siswa kelas XI dari SMAN 1 Rungan, berhasil meraih medali emas dan piala dalam ajang Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO) yang berlangsung pada 21 sampai dengan 23 Februari 2025 di Thailand.
Pencapaian Agus ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, salah satunya dari Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, ia mengungkapkan rasa bangga dan menyampaikan pesan motivasi untuk Agus agar terus bersemangat dan tidak cepat berpuas diri.
“Prestasi yang diraih Agus merupakan kebanggaan bagi Kalteng dan Indonesia. Semoga ini menjadi pemicu semangat bagi generasi muda lainnya untuk terus mengejar cita-cita dan berprestasi. Agus adalah contoh nyata, bahwa kesuksesan bisa diraih dengan tekad dan usaha yang keras,” ujar Reza, baru-baru ini.
Reza juga berharap, agar prestasi Agus bisa menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lainnya.
“Kami ingin lebih banyak lagi anak muda dari Kalteng yang berprestasi, siap bersaing, dan terus berusaha. Di bawah kepemimpinan Gubernur, H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur, H. Edy Pratowo akan terus mendukung pendidikan berkualitas,” tambahnya.
Agus, yang berhasil mengalahkan 2.850 peserta dari 11 negara, menunjukkan ketekunan yang luar biasa dalam persiapan untuk mengikuti kompetisi ini. Dalam waktu hanya satu bulan, Agus memanfaatkan waktu untuk belajar mandiri serta mendapatkan bimbingan dari guru matematika di sekolahnya.
Kepala SMAN 1 Rungan, Yohana, turut merasa bangga atas pencapaian siswa tersebut. “Kami sangat bersyukur atas prestasi yang diraih Agus. Ini merupakan kebanggaan tidak hanya bagi sekolah kami, tetapi juga untuk masyarakat Kabupaten Gunung Mas,” katanya.
Prestasi Agus juga mendapat pujian dari Ketua Koordinator Pelatihan Bimbingan Persiapan Lomba dan Konsultan Pendidikan dari Astana Ilmu Jakarta, Andre. Ia menilai keberhasilan Agus tidak hanya sebagai pencapaian akademik, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperluas jaringan internasional.
“Pengalaman ini membuka banyak peluang, termasuk untuk meraih beasiswa di tingkat pendidikan yang lebih tinggi,” tandas Andre. (ifa/abe)