PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, mengungkapkan, optimisme tinggi terkait dengan delapan program unggulan yang telah dirancang untuk dilaksanakan dalam 100 hari kerja pertama kepemimpinannya.
Program-program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kalteng, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga.
Dalam sebuah wawancara dengan media, Rabu (5/3), Agustiar menyampaikan harapan besarnya agar kedelapan program tersebut bisa terealisasi tepat waktu sesuai target yang telah ditentukan.
Ia mengungkapkan, bahwa program-program ini merupakan bentuk komitmen dan dedikasinya untuk membawa perubahan signifikan di Kalteng.
“Tentunya harapan kami program tersebut dapat terealisasi dalam waktu yang ditargetkan. Kami sudah merencanakan dengan matang, melibatkan semua elemen terkait serta mendengarkan aspirasi dari masyarakat,” ujar Agustiar.
Namun demikian, Gubernur juga menekankan bahwa dalam menjalankan sebuah program, tidak semua hal dapat sepenuhnya dikendalikan oleh manusia.
Ia pun menyadari, bahwa terkadang rencana manusia bisa berhadapan dengan rencana Tuhan yang lebih besar.
“Namun kembali lagi, rencana manusia dan rencana Tuhan itu berbeda. Saya tetap yakin dan optimis bahwa kita bisa melaksanakan program-program ini, meskipun mungkin ada tantangan atau kendala di tengah jalan. Kami akan terus berusaha dengan sebaik-baiknya,” tutupnya.
Sebagai informasi 8 program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur, H. Edy Pratowo, antara lain, menyelaraskan Program ASTACITA Presiden Prabowo Subianto, antara lain, mendukung Program Makan Bergizi Gratis, Lumbung pangan Nasional serta pencegahan stunting, sinkronisasi dan efisiensi anggaran.
Selanjutnya, Penataan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkup Pemprov Kalteng, menyusun dan Merencanakan Kartu Huma Betang Sejahtera melalui bantuan kesehatan, pendidikan, pertanian, nelayan, UMKM, pasar murah dan harga terjangkau pada Bulan Ramadan dan Hari Idul Fitri.
Kemudian, penanganan ruas jalan Palangka Raya-Kuala Kurun, peningkatan listrik desa dan internet daerah pedalaman, pengangkatan P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan banjir dengan penguatan deteksi dini. (ifa/abe)