Isen MulangKalimantan Tengah

TPHP Audiensi Bersama PT United Tractors Tbk 

64
×

TPHP Audiensi Bersama PT United Tractors Tbk 

Sebarkan artikel ini
TPHP Audiensi Bersama PT United Tractors Tbk
AUDIENSI: Kadis TPHP Provinsi Kalteng, Sunarti terima audiensi PT. United Tractors Tbk didampingi tim Ditjen PSP, Dede Sulaeman, baru-baru ini. (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sunarti, menerima audiensi dari PT. United Tractors Tbk dalam rangka mendukung Program Optimasi Lahan di Ruang Rapat Kepala Dinas TPHP, baru-baru ini. 

Audiensi ini juga dihadiri oleh Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PT. United Tractors Tbk, Dicky Firmansyah, bersama dengan delapan anggota tim dari Jakarta. 

Selain itu, kegiatan ini turut diikuti oleh tim dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisaubserta PT. Anindhita Karya Anugerah, yang merupakan kontraktor pelaksana program optimasi lahan di salah satu wilayah Kabupaten Kapuas.

Dalam kesempatan ini, PT. United Tractors Tbk yang merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dari unit dengan merek Komatsu, berencana untuk berkolaborasi dengan kontraktor PT. Anindhita Karya Anugerah guna melakukan uji coba pemanfaatan dan penggunaan Bulldozer Farming dalam kegiatan optimasi lahan di daerah Dadahup, Kabupaten Kapuas. 

Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi dan keberhasilan program optimasi lahan yang digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov). 

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PT. United Tractors Tbk, Dicky Firmansyah, menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama dalam uji coba di wilayah Dadahup adalah curah hujan yang tinggi dan kondisi lahan yang sering tergenang cukup dalam. Kondisi tersebut menjadi faktor yang tidak mendukung proses uji coba alat berat di lapangan. 

“Kondisi curah hujan yang tinggi dan lahan yang tergenang cukup dalam di wilayah Dadahup menjadi kendala utama. Hal ini tentunya akan mempengaruhi efektivitas penggunaan alat berat Bulldozer dalam proses optimasi lahan,” ungkap Dicky.

Kendala lain yang sering muncul pada lahan rawa gambut adalah variasi kedalaman genangan air yang mempengaruhi kesiapan pengolahan lahan. 

Proses penyesuaian terhadap kondisi lahan yang tergenang membutuhkan persiapan yang matang, terutama dalam memilih alat yang tepat dan strategi pengolahan yang efektif. 

Oleh karena itu, uji coba penggunaan Bulldozer Farming di wilayah Dadahup diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai cara terbaik dalam mengatasi tantangan tersebut.

Menanggapi hal ini, Sunarti, berharap agar proses uji coba di lapangan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan data serta pengalaman yang berguna untuk pengembangan lebih lanjut. 

“Semoga uji coba di lokasi dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif untuk pengelolaan lahan rawa di Kalteng. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap dapat terus bekerja sama untuk meningkatkan ketahanan pangan di provinsi ini,” tutupnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *