NANGA BULIK – Pj Bupati Lamandau Said Salim Rakor ini diharapkan bisa mendorong langkah konkret Pemkab Lamandau dalam menekan inflasi dan mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, terutama menjelang momentum Lebaran yang biasanya diiringi lonjakan harga dan potensi bencana hidrometeorologi.
Beliau mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang digelar pemerintah pusat secara virtual. Senin, 17 Maret 2025
Rakor ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan diikuti kepala daerah se-Indonesia. Selain inflasi, rapat juga membahas antisipasi cuaca ekstrem menjelang Idul Fitri 1446 Hijriyah.
Tito menegaskan sejumlah arahan penting dalam pengendalian inflasi daerah. Di antaranya, pemda diminta konsisten menggelar rakor inflasi sesuai arahan Presiden RI, memastikan stok dan pasokan barang tetap aman, serta merinci harga komoditas yang naik dan turun secara harian maupun mingguan.
Selain itu, anggaran pengendalian inflasi harus disiapkan dan langkah antisipasi bencana akibat cuaca ekstrem diperkuat.
“Kepala daerah harus proaktif, konkret, dan cepat dalam mengendalikan inflasi. Jangan hanya menunggu laporan, harus ada aksi nyata di lapangan,” kata Tito dalam rakor.
Terkait cuaca ekstrem, Mendagri mengingatkan bahwa curah hujan pada Maret-April 2025 diprediksi tinggi, bahkan di beberapa wilayah bisa mencapai lebih dari 500 mm per bulan. Oleh karena itu, pemda diminta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
Menanggapi arahan tersebut, Pj Bupati Lamandau, Said Salim, menyatakan komitmennya dalam menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat.
“Kami di Pemkab Lamandau akan segera berkoordinasi dengan OPD terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, stabilitas harga, dan langkah mitigasi menghadapi cuaca ekstrem. Langkah konkret akan segera kami ambil guna mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi,” tukas Said Salim. (han)
