Isen MulangKalimantan Tengah

Mentan Pimpin Rakor Luas Tambah Tanam 

86
×

Mentan Pimpin Rakor Luas Tambah Tanam 

Sebarkan artikel ini
Mentan Pimpin Rakor Luas Tambah Tanam 
SOSIALISASI: Wagub Kalteng, H. Edy Pratowo menyampaikan sambutan dalam acara sosialisasi inpres Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian, Rabu (19/3). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, memimpin Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Sosialisasi Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di Aula Jayang Tingang (AJT) lantai II Kantor Gubernur, Rabu (19/3).

Dalam arahannya mengenai strategi pencapaian Swasembada Pangan dan Ketahanan Pangan menuju Indonesia Emas, Mentan menyampaikan bahwa Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011, yang ditujukan kepada sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, termasuk Menteri Pertanian, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Panglima Tentara Nasional Indonesia, menginstruksikan langkah-langkah terkoordinasi untuk mengamankan produksi gabah/beras nasional dan merespons kondisi iklim ekstrem.

“Presiden Bapak Prabowo menyampaikan pada Sidang Kabinet tanggal 2 Desember 2024 untuk fokus pada empat program utama pemerintah, yakni swasembada pangan, makan bergizi, ketahanan energi (biofuel), dan hilirisasi,” ujar Menteri Amran.

Di sela-sela acara, Amran juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang mendukung kemajuan sektor pertanian di daerah tersebut. 

“Kalteng memiliki potensi besar. Kami telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3 triliun untuk cetak sawah di sini. Jika berhasil, Kalteng dapat memproduksi satu juta ton beras, yang tidak hanya dapat menyuplai provinsi lain tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” tambahnya. 

Sementara itu, Wagub Kalteng, H. Edy Pratowo, menegaskan bahwa sektor pertanian di Kalteng terus menunjukkan perkembangan positif. 

“Pemprov berkomitmen mendukung program prioritas Presiden melalui Kementerian Pertanian, yakni swasembada pangan, khususnya beras, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Edy.

Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk Produksi Padi 2023 sampai dengan 2024, terjadi peningkatan sebesar 40,97 persen pada target produksi 2025, dari 330 ribu ton pada tahun 2023 menjadi diperkirakan 516 ribu ton pada 2025.

“Dari target cetak sawah seluas 75 ribu hektare di Kalteng, 63,2 ribu hektare telah berkontrak, sementara 7 ribu hektare lebih dalam proses kontrak dan 4 ribu hektare lebih dalam persiapan kontrak,” jelasnya.

Edy juga menambahkan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 180 unit alat dan mesin pertanian akan disalurkan serta 226 unit untuk brigade pangan pada tahun 2024 dan 2025, yang terdiri dari traktor tanam padi, traktor roda 4 dan 2 serta mesin pompa air.

Dalam kesempatan ini, salah satu poin penting dari Inpres ini adalah pengalihan status penyuluh pertanian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) pemerintah daerah provinsi dan kabupaten atau kota ke Kementerian Pertanian.

“Salah satu poin penting dalam Inpres ini adalah pengalihan status penyuluh pertanian dari ASN pemerintah daerah provinsi dan kabupaten atau kota ke Kementerian Pertanian,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *