Isen MulangKalimantan Tengah

Suyuti Jelaskan Peningkatan Faskes di Podcast Kapos

62
×

Suyuti Jelaskan Peningkatan Faskes di Podcast Kapos

Sebarkan artikel ini
Suyuti Jelaskan Peningkatan Faskes di Podcast Kapos
PENJELASAN: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul menjadi narasumber Podcast, Rabu (19/3). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Suyuti Syamsul, menjadi narasumber dalam Podcast Ruang Redaksi bersama Kalteng Pos di Ruang Redaksi, Rabu (19/3). 

Dalam kesempatan ini, Suyuti menyampaikan mengenai upaya peningkatan fasilitas kesehatan (faskes), terutama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Provinsi Kalteng, yaitu RSUD dr. Doris Sylvanus. 

Ia menjelaskan bahwa rumah sakit rujukan terbagi menjadi dua kategori yakni, pertama, Rumah Sakit Rujukan Regional Kabupaten yang mengampu beberapa kabupaten atau kota, seperti RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, RSUD Murjani Sampit dan RSUD Muara Teweh. 

Kedua, Rumah Sakit Rujukan Provinsi, yaitu RSUD dr. Doris Sylvanus, yang mengampu tiga rumah sakit rujukan regional, termasuk yang bukan menjadi rumah sakit regional.

“Untuk saat ini, yang paling sering kita hadapi adalah penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit endokrin, ginjal, dan sebagainya. Program bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng sudah memungkinkan RSUD dr. Doris Sylvanus untuk melakukan operasi jantung terbuka, baik untuk dewasa maupun anak-anak. Beberapa layanan sulit lainnya, seperti terapi radiasi, juga telah dilaksanakan,” ujar Suyuti.

Suyuti juga menyampaikan bahwa RSUD dr. Doris Sylvanus akan mengampu RSUD Kabupaten di Kalteng. Pemprov Kalteng menargetkan agar pada tahun 2027, seluruh RSUD di Kalteng sudah dapat melakukan pemasangan ring jantung, dan pada tahun 2030, seluruh RSUD Rujukan Regional di Kalteng dapat melaksanakan operasi jantung terbuka.

“Provinsi Kalteng sangat luas, sehingga apabila pasien serangan jantung hanya dapat ditangani di RSUD dr. Doris Sylvanus, itu sangat berat, mengingat golden period serangan jantung hanya lima jam,” ungkapnya.

Selain itu, Suyuti juga menyampaikan, bahwa Pemprov Kalteng melalui Dinas Kesehatan memberikan beasiswa untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di RSUD milik provinsi.

“Harapan kami, setiap spesialis minimal ada empat dokter. Ini penting agar mereka bisa membagi waktu untuk pelayanan dan mengikuti pendidikan berkelanjutan,” jelasnya.

Saat ini, RSUD dr. Doris Sylvanus telah menjadi RSUD Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (UPR)

“Dalam waktu dekat akan menjadi RSUD Pendidikan Spesialis. Selain untuk pendidikan dokter, RSUD dr. Doris Sylvanus juga menjadi fasilitas pendidikan untuk perawat dan bidan,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *