Isen MulangKalimantan Tengah

Soroti Masalah Karhutla Hingga Anggarkan 100 M

43
×

Soroti Masalah Karhutla Hingga Anggarkan 100 M

Sebarkan artikel ini
Soroti Masalah Karhutla Hingga Anggarkan 100 M
FOTO BERSAMA: Wagub Kalteng, H. Edy Pratowo foto bersama dalam kunjungan kawasan rehabilitasi dan konservasi orang utan di Nyaru Menteng, Kota Palangka Raya, Kamis (20/3).

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo, mengunjungi kawasan rehabilitasi dan konservasi orang utan di Nyaru Menteng, Kota Palangka Raya, Kamis (20/3). Dalam acara tersebut, Wagub meresmikan sekaligus meninjau upaya konservasi yang telah dilakukan untuk melestarikan keberadaan orang utan yang terancam punah. 

Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya bersama menjaga kelestarian satwa liar, khususnya orang utan, yang telah lama menjadi simbol keberagaman hayati di Kalimantan. 

Kawasan rehabilitasi orang utan di Nyaru Menteng ini memiliki peran krusial dalam memberikan perlindungan dan pemulihan bagi orang utan yang sebelumnya mengalami trauma atau kehilangan habitat akibat aktivitas manusia. 

Proses rehabilitasi tersebut bertujuan untuk mempersiapkan orang utan agar bisa hidup kembali di habitat alaminya.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga menyampaikan perhatian serius terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sering terjadi di wilayah Kalteng. 

Kebakaran hutan, menurutnya, tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga memberikan dampak negatif yang luas terhadap kehidupan satwa liar, termasuk orang utan.

“Kebakaran hutan merusak lingkungan dan berdampak pada kehidupan satwa liar, termasuk orang utan. Kami akan terus melakukan koordinasi untuk memastikan kebakaran hutan dapat terkendali dan habitat satwa tetap terjaga,” ujar Edy.

Wagub menambahkan bahwa pemerintah provinsi (Pemprov) Kalteng telah menyiapkan dana yang cukup besar untuk menangani masalah karhutla. 

“Pemprov sudah menyiapkan dana Reboisasi (DR) yang jumlahnya di atas 100 miliar rupiah yang disiapkan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan,” ungkap Edy. 

Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk berbagai upaya mitigasi dan pencegahan kebakaran hutan, seperti pembuatan kanal, pembukaan lahan untuk reboisasi serta penguatan sistem pemantauan dan penanggulangan karhutla.

Lebih lanjut, Wagub menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mengatasi permasalahan karhutla yang masih menjadi tantangan besar di Kalteng. 

Ia mengimbau, agar seluruh elemen masyarakat turut serta dalam menjaga kelestarian alam dan satwa liar, mengingat pentingnya keberadaan orang utan bagi keseimbangan ekosistem.

“Upaya konservasi orang utan dan pencegahan karhutla harus menjadi prioritas bersama. Kami berharap dengan adanya dana reboisasi dan berbagai langkah pencegahan yang telah dipersiapkan, kita dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan dan melindungi satwa liar, termasuk orang utan, agar dapat tetap hidup di habitat alaminya,” pungkasnya. (ifa/abe) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *