PALANGKA RAYA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya mengatasi permasalahan sampah, yang menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan daerah. Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan ramah lingkungan.
Kepala DLH, Joni Harta, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah adalah isu penting yang mendapat perhatian serius, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Di ruang kerjanya, Jumat (21/3), Ia menegaskan, pentingnya langkah-langkah strategis yang sudah disiapkan untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan lebih efektif.
“Sampah telah menjadi salah satu target nasional yang harus ditangani dengan serius. Meskipun beberapa program pengelolaan sampah sudah disusun, pelaksanaannya sempat tertunda karena kendala teknis dan administratif,” ungkap Joni.
Salah satu program yang kini tengah berjalan adalah pengelolaan limbah medis. Program ini bertujuan tidak hanya untuk menangani meningkatnya jumlah limbah medis, tetapi juga untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Joni menjelaskan, bahwa selama ini limbah medis rumah sakit di Kalteng harus dibawa ke Kalimantan Selatan untuk diolah yang tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Jika kita bisa mengelola limbah medis secara mandiri, seluruh rumah sakit di Kalteng akan membayar biaya pengolahan kepada daerah kita. Ini akan menjadi sumber pendapatan baru yang signifikan bagi pemerintah daerah,” tambahnya.
Selain limbah medis, DLH juga menggiatkan program pengelolaan sampah rumah tangga dengan pendekatan yang lebih bernilai ekonomi.
Joni menjelaskan, bahwa sampah yang sering dianggap sebagai masalah lingkungan, sebenarnya memiliki potensi untuk didaur ulang menjadi produk bernilai. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah bisa diubah menjadi bahan baku untuk industri daur ulang, produk kreatif, atau bahkan energi alternatif.
“Kami ingin sampah tidak hanya menjadi beban, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi. Dengan mengelola sampah secara efektif, kita bisa menciptakan peluang ekonomi baru yang bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya.
DLH juga berfokus pada peningkatan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat.
Joni menegaskan, bahwa pendekatan yang terintegrasi menjadi kunci untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dengan inovasi dan kolaborasi yang kuat, kami yakin Kalteng bisa mencapai sistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Joni. (ifa/abe)