Potensi Pulau Hanibung Jadi Taman Satwa di Kotim
PULAU Hanibung di Kabupaten Kotawaringin Timur, dinilai layak untuk menjadi taman satwa. Karena di pulau ini, banyak terdapat berbagai jenis flora dan fauna yang mendukung untuk menjadi taman yang dilindungi. Apalagi di tempat itu, banyak jenis buah yang bisa dijadikan sumber makanan bagi hewan.
PADA tahun 2024, tim dari Bapperida Kotim dan pemerintah daerah bersama BKSDA Provinsi Kalteng telah melakukan survei kehati (keanekaragaman hayati) selama 3 hari ke Pulau Hanibung.
Hasil survei menunjukkan, Pulau Hanibung menyediakan banyak sumber makan untuk binatang. Tumbuh-tumbuhan dan pohon ulin masih ada di hutan pulau itu.
Pulau Hanibung memiliki luas 256,6 hektare dengan estimasi luasan tutupan hutan 186,4 hektare dan lahan terbuka 72,73 hektare, denggan potensi flora dan fauna beraneka ragam.
Adapun potensi flora di Pulau Hanibung yaitu papuri, jambu burung, ubar, ubar putih, gentalang/manggis hutan, pempaning, ficus, jambu, pelawi, rungun, kakapas, banitan, rengas, jangkit, kumpang gelam, gelam tikus, halaba, tabulus, tababuluh, pelawan, sapakau, seraka, rawa, katari, tulang, bengkirai, dan ulin.
Sedangkan potensi primata yaitu orangutan, bekantan, lutung hitam dan monyet ekor panjang. Potensi ikan diantaranya ada ikan hiu Kalimantan, ikan parang-parang, lais bamban, lawang, baung, pari air tawar, ikan baga-baga, papuntin, patin, ikan pipih, ikan gabus, ikan kelabu, ikan sanggang, pepuyu, kapar, seluang, gurame, udang galah, keringau, mangki, masau, sidat, dan tapah.
Selain itu, tim survei keanekaragaman hayati juga menjumpai sejumlah burung hidup di Pulau Hanibung. Yaitu burung rangkong, elang brontok, elang bondol, kangkareng dada putih, jalak kerbau, burak, burung hantu, bubut, pempulu, kacer, cucak ijo, murai, tiung mas, dan punai.
Untuk jenis reptil yang hidup di Pulau Hanibung yaitu buaya muara, biawak, ular piton, king kobra, labi-labi, biuku, dan ular welang.
Dengan potensi flora dan fauna yang beraneka ragam ini, Pulau Hanibung dapat dijadikan taman satwa yang bisa dikunjungi masyarakat lokal maupun luar sebagai taman satwa kebanggaan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Bupati Kotim H Halikinnor minta kepada dinas terkait untuk serius dalam mengembangkan Pulau Hanibung menjadi taman satwa. Apabila ada permasalahan izin dari pusat, Halikin akan langsung turun menghadap DPR RI dan kementerian terkait.
“Kemarin saya sudah sampaikan, apabila dalam pengembangan Pulau Hanibung ada kendala dari pusat kita akan datang langsung ke DPR RI atau datang ke kementerian minimal ke Kemenko,” kata Halikinnor, Selasa (8/4/2025).
Halikin optimistis rencananya tersebut akan disambut baik oleh pemerintah pusat. Sebab pengembangan Pulau Hanibung bertujuan baik untuk melestarikan keanekaragaman flora dan fauna yang ada di Kalimantan Tengah, khususnya di Kotim.
“Pulau Hanibung ini juga direncanakan untuk kawasan konservasi. Kita berharap orangutan hasil penyelamatan di daerah kita tidak lagi dilepasliarkan ke Pangkalan Bun, tetapi bisa tetap berada di Kotim,” ujarnya. (pri/ens)