Isen MulangKalimantan Tengah

Kesiapsiagaan Pemprov Hadapi Risiko Bencana

77
×

Kesiapsiagaan Pemprov Hadapi Risiko Bencana

Sebarkan artikel ini
Kesiapsiagaan Pemprov Hadapi Risiko Bencana
PAPARAN: Plh. Asisten Pemkesra Setda Provinsi Kalteng, Maskur saat menyampaikan sambutan, Selasa (15/4). (Foto: IST/PE)
PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menyelenggarakan pelatihan dasar manajemen bencana secara e-Learning bagi aparatur sipil negara (ASN) tahun 2025 secara daring melalui platform zoom meeting, Selasa (15/4).
Pelaksana Harian (Plh.) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng, Maskur menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi risiko bencana yang terus berkembang.
“Pemanfaatan teknologi dan pemahaman terhadap prosedur tanggap darurat menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan keselamatan masyarakat. Selain itu, pelatihan ini juga memperkuat sinergi antarinstansi demi memastikan perlindungan dan pelayanan publik tetap optimal dalam berbagai situasi,” ujarnya.
Maskur juga menambahkan bahwa pemprov sangat menyadari pentingnya kesiapsiagaan ASN dalam menghadapi potensi bencana.
Pelatihan ini bertujuan menanamkan kesadaran serta pengetahuan dasar tentang manajemen bencana agar ASN dapat berperan aktif dalam melindungi masyarakat dan mendukung terwujudnya pemerintahan yang tanggap dan sigap dalam situasi darurat.
Senada dengan hal tersebut, Kepala BPSDM, Rahmawati, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman dasar kepada para ASN mengenai jenis-jenis bencana, risiko lokal, serta prinsip-prinsip manajemen bencana.
Pelatihan ini juga mendorong terwujudnya koordinasi lintas sektor sebagai bagian dari peran strategis pemerintah dalam melindungi rakyat dan mendukung pencapaian tujuan nasional yang tercantum dalam Asta Cita.
“Pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga untuk menumbuhkan semangat kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana. Harapannya, para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pekerjaan sehari-hari, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *