PALANGKA RAYA – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Baru I Sangkai, turut menghadiri peresmian Balai Induk Kaharingan Garing Nganderang dan Gedung Kayu Erang Tingang berlokasi di Kawasan Hindu Kaharingan Center, Kota Palangka Raya, Kamis (17/4).
Peresmian dua bangunan penting bagi umat Hindu Kaharingan tersebut dilakukan secara langsung oleh Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran.
Acara peresmian ini menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat Hindu Kaharingan, karena menandai hadirnya pusat kegiatan spiritual, budaya, dan pendidikan keagamaan yang representatif.
Gedung Balai Induk Kaharingan Garing Nganderang dan Kayu Erang Tingang dibangun sebagai upaya nyata untuk memperkuat eksistensi agama Hindu Kaharingan serta melestarikan nilai-nilai adat dan budaya leluhur di tengah perkembangan zaman.
Baru I Sangkai, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh agama Hindu Kaharingan, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas perhatian dan komitmen pemerintah provinsi (pemprov) dalam mendukung pembangunan sarana keagamaan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi perhatian dan komitmen pemprov, khususnya Bapak Gubernur, dalam mendukung pembangunan sarana keagamaan ini. Balai Induk Kaharingan ini akan menjadi ruang untuk mempererat tali persaudaraan dan menguatkan pemahaman nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Baru I Sangkai.
Ia menekankan bahwa keberadaan Balai Induk dan Gedung Kayu Erang Tingang tidak sekadar berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga memiliki peran strategis dalam membina moral generasi muda serta mengajarkan nilai-nilai luhur yang menjadi warisan budaya masyarakat Dayak di Kalteng. Gedung ini diharapkan menjadi tempat yang memfasilitasi dialog lintas generasi dalam mempertahankan jati diri budaya lokal di tengah arus modernisasi.
“Balai ini bukan hanya simbol keagamaan. Ia menjadi pusat pembinaan moral, pelestarian budaya, dan penguatan nilai-nilai adat yang sangat penting dalam menjaga harmoni sosial,” tambahnya.
Lebih jauh, Baru I Sangkai menyampaikan harapannya agar generasi muda Hindu Kaharingan dapat memanfaatkan Balai Induk ini sebagai wadah untuk memperdalam pemahaman terhadap ajaran agama serta memperkuat rasa cinta tanah air. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama, terutama di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya di Kalteng.
“Harapan saya, tempat ini menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk selalu hidup dalam semangat persatuan, menghargai perbedaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Huma Betang yang telah diwariskan oleh para leluhur,” tutupnya. (ifa/abe)