PALANGKA RAYA – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan tim relawan dalam penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Pelatihan Operasional Kapal Pemadam Kebakaran (Damkar) bagi tim rescue air di Pelabuhan Rambang, Jumat (25/4).
Kegiatan diikuti oleh 22 orang relawan dari Posko Krisis Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) BPBD Kalteng.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib menyampaikan, bahwa pelatihan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang terlibat langsung dalam penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan dengan wilayah perairan.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas personel dan relawan dalam menghadapi kondisi bencana, terutama yang terjadi di wilayah perairan. Kami berharap, kegiatan ini mampu memperkuat sinergi, meningkatkan keterampilan teknis serta membangun kesiapsiagaan tim dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Ahmad Toyib.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, peserta pelatihan tidak hanya dibekali dengan materi teori, tetapi juga melakukan praktik langsung sesuai dengan standar operasional prosedur maritim.
Materi pelatihan mencakup pengenalan awal terhadap jenis dan fungsi peralatan kapal pemadam kebakaran, tata cara pemeriksaan sebelum operasional serta teknik pengoperasian kapal.
“Peserta akan dibimbing langsung oleh trainer yang berpengalaman di bidang maritim dan penyelamatan air. Mereka akan diajarkan untuk mengoperasionalkan gerak kapal atau doctrill di ruang kemudi (cabin room) serta mensimulasikan koordinasi antara kapten dan navigator kapal. Ini penting untuk melatih komunikasi dan sinergi tim dalam kondisi nyata di lapangan,” jelasnya.
Dalam pelatihan ini, para peserta juga dituntut untuk memahami teknik manuver kapal serta sistem kerja awak kapal ketika menghadapi situasi darurat, seperti kebakaran hutan yang menjalar ke daerah rawa atau tepian sungai.
Tidak hanya itu, pelatihan juga mencakup pengoperasian sistem utama kapal, termasuk pemahaman mengenai mesin pompa air, boat engine dan berbagai instrumen vital lainnya yang berfungsi dalam proses pemadaman di perairan.
Para peserta juga dibekali pemahaman teknis tentang pengendalian dan pemeliharaan standar ASO, yakni Air, Solar dan Oli.
“Kami harap, mereka menjadi garda terdepan yang siap bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi potensi bencana di wilayah perairan Kalteng,” pungkas Ahmad Toyib. (ifa/abe)