PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menunjukkan komitmennya dalam menjamin akses pendidikan bagi seluruh warganya, termasuk bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Salah satu langkah nyata yang saat ini tengah digodok adalah program ‘Sekolah Rakyat’, yang ditujukan untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada anak-anak yang selama ini sulit menjangkaunya, karena alasan ekonomi.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, Edy Pratowo, menyatakan, bahwa pihaknya telah melakukan pendataan di berbagai daerah, baik di tingkat kabupaten maupun kota, untuk melihat kesiapan lokasi yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan sekolah rakyat tersebut.
“Sekolah rakyat itu kita sudah mendata daerah-daerah maupun di kabupaten. Sudah ditawarkan jika memang memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan,” ujar Edy kepada awak media, Selasa (29/4).
Lebih lanjut, Edy menjelaskan, bahwa salah satu strategi yang tengah dipertimbangkan adalah pemanfaatan bangunan kosong yang ada di berbagai wilayah.
Menurutnya, bangunan-bangunan tersebut bisa dijadikan sebagai model awal untuk mendirikan sekolah rakyat.
“Sudah dikatakan, jikalau ada bangunan yang kosong, itu bisa digunakan sebagai model sekolah rakyat,” katanya.
Program sekolah rakyat ini, menurut Edy, dirancang khusus bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera yang memiliki keterbatasan ekonomi hingga harus membantu orang tuanya bekerja, dan akibatnya kesulitan mengikuti pendidikan formal di sekolah reguler.
“Kriterianya memang untuk rakyat yang tidak mampu, misalnya anak-anak yang harus mencari tambahan penghasilan membantu orang tuanya. Padahal di masa-masa itu mereka seharusnya mendapatkan pendidikan,” pungkasnya. (ifa/abe)
