PALANGKA RAYA – Wakil Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia M Qodari, mengimbau agar masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) memanfaatkan fasilitas cek kesehatan gratis (CKG) sebanyak-banyaknya.
Menurut Qodari, jika tingkat penggunaan CKG di provinsi ini dapat ditingkatkan, khususnya menjadi yang tertinggi di Indonesia. Hal tersebut dapat menjadi sebuah keunggulan yang menarik perhatian pemerintah pusat, serta membuka peluang lebih besar bagi Kalteng untuk mendapatkan perhatian lebih dalam.
Qodari mengungkapkan, saat ini tingkat penggunaan CKG di Indonesia masih relatif rendah. Salah satu faktor utama yang menjadi kendala adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya CKG, di samping adanya ketakutan atau keraguan dari sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya memahami manfaat dari layanan ini. “Jadi, kalau pemerintah provinsi (pemprov) ingin menarik perhatian pemerintah pusat, kita cari kuncinya di mana, dan itu adalah CKG,” ujarnya, Sabtu (3/5/2025).
“Perhatian pemerintah pusat akan lebih besar jika Kalteng dapat menunjukkan bahwa penggunaan CKG di provinsi ini dapat menjadi yang paling tinggi di Indonesia,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan, pada hari ini, penggunaan CKG itu masih rendah karena sosialisasinya masih kurang. Tidak semua warga tahu tentang CKG, dan banyak yang merasa takut untuk menggunakannya. Maka, perlu ada upaya lebih besar dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya layanan kesehatan gigi yang disediakan oleh CKG.
Menurut Qodari, apabila Kalteng berhasil meningkatkan angka penggunaan CKG hingga menjadi yang tertinggi di seluruh Indonesia, hal ini akan memberikan nilai jual tersendiri bagi provinsi tersebut. Terlebih, ini akan menjadi bukti nyata bahwa provinsi ini dapat mengelola dan memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan optimal, serta memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.
Qodari menggarisbawahi bahwa peningkatan penggunaan CKG bukan hanya soal kesehatan masyarakat, tetapi juga dapat menjadi indikator positif bagi pemerintah pusat dalam menilai keberhasilan program-program kesehatan daerah. Dengan keberhasilan tersebut, Kalteng berpotensi mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat, yang tentunya akan berimbas pada alokasi anggaran dan program-program peningkatan infrastruktur kesehatan yang lebih besar.
“Kalau persentase penggunaan CKG di Kalteng bisa menjadi yang tertinggi di antara provinsi-provinsi lain, itu bisa jadi jualan di tingkat nasional. Ini adalah kesempatan besar bagi pemprov untuk menunjukkan kepada pemerintah pusat bahwa mereka serius dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan,” imbuhnya.
Salah satu faktor yang mendukung peluang ini adalah anggaran besar yang telah disiapkan oleh pemerintah pusat untuk sektor kesehatan. Qodari menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan perhatian khusus terhadap sektor kesehatan dengan menyediakan anggaran sebesar Rp 4,2 triliun.
“Anggaran ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan layanan kesehatan, salah satunya melalui fasilitas seperti CKG,” tutupnya. (ifa)