PALANGKA RAYA – Rencana pembangunan sekolah rakyat di Kota Palangka Raya di yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) masih berada pada tahap perencanaan awal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menegaskan bahwa meskipun telah disebutkan tiga titik lokasi yang menjadi calon tempat pembangunan, belum ada jaminan proyek tersebut akan segera terealisasi.
Dalam keterangannya kepada media, Reza menuturkan, bahwa saat ini pihaknya masih fokus melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah kabupaten atau kota untuk menyiapkan lahan yang diperlukan. Hal ini menjadi prasyarat utama sebelum proyek fisik pembangunan bisa dimulai.
“Untuk sekolah rakyat sementara persiapan kita berkomunikasi dengan kabupaten/kota untuk menyiapkan lahan,” ujarnya, Jumat (2/5).
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa rencana pembangunan sekolah gratis yang menjadi bagian dari program pendidikan inklusif dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, juga belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu proses koordinasi yang lebih matang, tidak hanya dengan pemerintah daerah, tetapi juga dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia.
“Sementara untuk sekolah gratis itu kita masih dalam proses komunikasi. Akan dikomunikasikan dengan kabupaten atau kota juga kementerian sosial,” ujarnya.
Reza menambahkan, bahwa pembangunan sekolah rakyat di tiga titik lokasi di Kota Palangka Raya memang sudah masuk dalam rencana, namun belum dapat dipastikan realisasinya.
Ia menekankan, bahwa belum ada jaminan apa pun hingga tindakan fisik berupa peletakan batu pertama dilakukan di lokasi-lokasi tersebut.
“Pembangunan sekolah rakyat itu akan dibangun di tiga titik lokasi Kota Palangka Raya. Dari tiga titik yang ada di Kota Palangka Raya itu belum jaminan,” tegas Reza.
Karena itu, Ia mengajak, seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah kabupaten atau kota untuk terus melakukan koordinasi guna mempersiapkan segala kebutuhan dan tahapan pelaksanaan program ini. Menurutnya, realisasi pembangunan baru dapat dipercaya jika sudah ada langkah nyata di lapangan.
“Maka dari itu kita koordinasikan lagi dengan pemerintah kabupaten atau kota yang ada di Kalteng untuk mempersiapkan hal tersebut. Terkecuali sudah ada peletakan batu pertama di tiga titik lokasi itu, baru saya percaya,” tutupnya. (ifa/abe)