PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo, menyampaikan, bahwa proses perbaikan dan pemeliharaan Jembatan Tumbang Nusa, yang menjadi penghubung vital antara Palangka Raya dan Banjarmasin, akan segera dilakukan.
Dalam keterangannya, Ia meminta masyarakat untuk memahami dan mendukung proses tersebut demi kenyamanan dan keselamatan bersama.
Menurut Edy, jembatan yang sudah cukup lama dibangun itu memang memerlukan perawatan berkala agar tetap kokoh dan aman digunakan.
“Jembatan Tumbang Nusa itu sudah cukup lama dibangun. Dari pihak balai juga telah menyampaikan bahwa maintenance ini dimaksudkan agar jembatan tetap terawat dengan baik,” ujarnya usai menghadiri rapat paripurna, Senin (5/5).
Ia menjelaskan, bahwa sistem buka-tutup selama masa perbaikan sudah diatur sedemikian rupa untuk meminimalisir dampak terhadap arus lalu lintas.
“Jadi kalau bisa dilakukan dengan baik, saya kira semua bisa berjalan dengan lancar. Namun masyarakat juga harus memahami, bahwa jembatan ini merupakan satu-satunya fasilitas yang menghubungkan Palangka Raya dengan Banjarmasin, bagian dari jalur Trans Kalimantan di wilayah Selatan,” kata Edy.
Wagub juga mengimbau, masyarakat agar tetap bersabar dan mengikuti arahan pemerintah pusat, khususnya dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) yang bertanggung jawab atas proyek ini.
“Sekali lagi kami menyampaikan kepada masyarakat untuk bisa memahami kondisi ini dan mengikuti kebijakan pemerintah pusat, dalam hal ini balai, untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan jembatan agar lebih nyaman digunakan,” tegasnya.
Terkait waktu pelaksanaan, Edy menekankan pentingnya mempercepat proses pengerjaan selagi cuaca masih mendukung. “Untuk waktunya, semakin cepat semakin baik, mumpung cuaca mendukung,” terangnya.
Sementara itu, mekanisme pengaturan lalu lintas akan dirancang seefisien mungkin. Edy menyebutkan bahwa sistem kerja kemungkinan dilakukan secara bergantian di satu sisi jembatan, agar arus lalu lintas tetap bisa berjalan meski terbatas.
“Untuk lalu lintas itu akan diatur sedemikian rupa. Kemungkinan nanti separuh-separuh, mereka yang bekerja agar bisa tetap dilewati oleh masyarakat,” tutupnya. (ifa/abe)