PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, terus berupaya menekan angka stunting melalui peningkatan layanan kesehatan. Salah satu langkah konkret diwujudkan lewat Peresmian Layanan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di Rumah Sakit Primaya Betang Pambelum, Rabu (7/5).
Wali Kota melalui Wakil Wali Kota, Achmad Zaini, secara langsung menghadiri peresmian tersebut. Turut hadir dalam peresmian tersebut Direktur RS Primaya Betang Pambelum, dr. Adrian Maleakhi Husada, MH.
Achmad Zaini menekankan, terkait pentingnya pemerataan akses kesehatan sebagai bagian dari strategi menurunkan stunting, khususnya di Kota Palangka Raya.
“Terkait masalah tenaga radiologi, ada tiga tenaga medis dan dua magang ASN Kota Palangka Raya. Harapannya operasional dapat optimal sebagai pelayanan kepada masyarakat,” kata Zaini.
Ia mengatakan, MRI merupakan teknologi pencitraan medis yang memanfaatkan medan magnet dan gelombang radio untuk menampilkan gambar detail organ serta jaringan tubuh.
Teknologi tersebut tidak menggunakan radiasi, sehingga dinilai lebih aman dibanding metode konvensional seperti X-ray maupun CT scan.
Zaini menyampaikan, bahwa peningkatan kualitas layanan kesehatan menjadi fokus Pemko Palangka Raya dan ditargetkan angka stunting turun di bawah 20 persen, sesuai arahan pemerintah pusat.
“Kami mempunyai visi, salah satunya adalah peningkatan kesehatan masyarakat. Saat ini masyarakat Kota Palangka Raya masih menghadapi stunting dan perlu diturunkan,” tegasnya.
Disisi lain, dr. Adrian Maleakhi Husada menjelaskan bahwa MRI merupakan alat pencitraan diagnostik canggih yang mampu memberikan gambaran jaringan tubuh secara lebih jelas, detail dan tanpa radiasi.
Layanan MRI 1.5 Tesla tersebut juga akan sangat menunjang pengembangan Layanan Stroke Center yang akan berjalan pula di tahun ini.
Pihaknya, juga berkomitmen untuk memberikan kualitas layanan yang unggul dan berorientasi pada kebutuhan pasien.
“Hadirnya MRI 1.5 Tesla di RS Primaya Betang Pambelum merupakan langkah nyata dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas diagnostik modern di Kalimantan Tengah,” ungkap dr. Adrian.
Lebih lanjut, dr. Adrian mengungkapkan, masyarakat tidak perlu lagi melakukan rujukan keluar daerah untuk mendapatkan layanan pencitraan yang presisi.
“Hal itu, sekaligus menjadi bentuk kontribusi nyata RS Primaya Betang Pambelum, dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan daerah. Juga mendukung program pemerintah dalam pemerataan akses layanan medis yang berkualitas,” ungkapnya. (ter*/abe)