PALANGKA RAYA – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan Anjangsana ke sejumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Kota Palangka Raya, Kamis (8/5). Salah satu titik kunjungan adalah LKSA IQRO di Jalan Karanggan.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalteng, Rahmawati, hadir dalam kegiatan tersebut bersama sejumlah pejabat Perangkat Daerah. Kehadiran mereka membawa semangat silaturahmi sekaligus bentuk kepedulian nyata dari pemerintah kepada anak-anak yang berada di bawah pengasuhan lembaga sosial.
Rombongan disambut secara hangat dan kekeluargaan oleh pengurus lembaga dan anak-anak binaan. Selain silaturahmi, rombongan juga menyerahkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan harian sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan layanan sosial di LKSA IQRO.
Rahmawati menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen sosial pemerintah daerah. Dimana setiap lapisan masyarakat, khususnya anak-anak, perlu mendapatkan perhatian dan pendampingan dari negara.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di LKSA ini juga merasakan kehadiran dan kasih sayang dari pemerintah. Ini bukan sekadar kunjungan, tapi bentuk nyata dari komitmen untuk tidak meninggalkan siapapun dalam proses pembangunan,” ucapnya.
Menudian, ia menyampaikan bahwa perhatian terhadap lembaga sosial seperti ini menjadi bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia.
Rahmawati menyebutkan, pembangunan tidak hanya soal infrastruktur atau layanan publik, namun juga tentang merawat generasi muda agar tumbuh dengan rasa percaya diri, terlindungi dan memiliki masa depan yang layak.
Para pengurus LKSA IQRO menyambut baik kehadiran perwakilan pemerintah. Pihaknya mengungkapkan bahwa dukungan moral dan material seperti ini sangat berarti bagi anak-anak, terutama untuk menjaga semangat mereka dalam menjalani hari-hari di lingkungan asuhan.
Kegiatan anjangsana tersebut sekaligus menjadi bentuk refleksi dari semangat pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Meskipun tidak secara langsung dijelaskan, nilai-nilai, seperti keadilan sosial, gotong royong dan kepedulian terhadap sesama yang diusung dalam arah kebijakan pembangunan nasional, termasuk Asta Cita, tersirat kuat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pemprov Kalteng berharap, pada peringatan Hari Jadi ke-68 dapat dimaknai lebih dari sekadar seremoni tahunan. Hal ini menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta memastikan bahwa perhatian terhadap kelompok rentan, termasuk anak-anak dalam pengasuhan sosial, menjadi bagian tak terpisahkan dari arah pembangunan daerah. (ter*/abe)