PALANGKA RAYA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Abdul Hafid menyoroti, pentingnya pemerataan pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal akses jalan, listrik, dan air bersih.
Hafid mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya desa di Kalteng yang belum mendapatkan pembangunan infrastruktur secara maksimal.
“Sebagai wakil rakyat, kami menerima banyak aspirasi dari masyarakat desa yang mengeluhkan keterbatasan infrastruktur dasar. Jalan rusak, minimnya akses listrik, dan kesulitan mendapatkan air bersih masih menjadi masalah utama di beberapa daerah,” ucapnya, Rabu (14/5/2025).
Ia menambahkan, bahwa kondisi infrastruktur yang buruk tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi lokal. Kesulitan aksesibilitas dan keterbatasan sumber daya dasar menghambat aktivitas ekonomi dan pendidikan di wilayah pedesaan.
Oleh karena itu, Hafid mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten untuk mengalokasikan anggaran yang lebih proporsional untuk pembangunan infrastruktur pedesaan. Ia menekankan, pentingnya pembangunan yang tidak lagi terpusat di perkotaan.
“Sudah saatnya pembangunan tidak lagi terpusat di kota saja. Wilayah pedesaan harus mendapatkan perhatian yang sama, karena mereka juga bagian dari kemajuan daerah ini,” tegasnya.
Hafid, yang juga anggota Komisi IV DPRD Kalteng, berharap adanya sinergi yang lebih kuat antar instansi terkait dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan mensukseskan program pembangunan infrastruktur di pedesaan.
Hal ini penting agar program pembangunan dapat berjalan optimal dan tepat sasaran, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran pembangunan agar tidak terjadi penyimpangan. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur di pedesaan dapat berjalan efektif dan berkeadilan. (rdi/rdo)