PALANGKA RAYA – Legislator DPRD Kalimantan Tengah, dari Fraksi Partai NasDem, Asdy Narang menyoroti, sejumlah poin penting dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Kalteng tahun anggaran 2024.
Fokus utama yang ditekankan Asdy adalah percepatan program peremajaan (replanting) kelapa sawit rakyat dan penguatan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Asdy Narang menyoroti banyaknya tanaman sawit rakyat yang sudah tua dan tidak produktif. Ia menekankan perlunya program replanting digenjot secara signifikan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani sawit.
“Program replanting ini harus disertai dengan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi petani,” ucapnya, Rabu (14/5/2025).
Untuk mempercepat realisasi program replanting, Asdy mengusulkan pembentukan tim khusus. Tim ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perbankan, perusahaan perkebunan, dan lembaga pendamping masyarakat.
Kerja sama yang terintegrasi diharapkan dapat memberikan solusi yang komprehensif bagi petani sawit. Selain replanting, Asdy juga menyoroti pentingnya penguatan program pengendalian OPT.
Ia menilai perlu adanya peningkatan anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan teknologi yang digunakan dalam pengendalian OPT.
“Dinas terkait harus aktif membangun sistem peringatan dini serangan OPT dan memperluas layanan penyuluhan serta pendampingan teknis hingga ke tingkat petani kecil,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asdy mendorong pembangunan industri hilir berbasis perkebunan sebagai agenda prioritas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan dan mengurangi ketergantungan Kalteng pada ekspor bahan mentah.
“Dengan industri pengolahan yang kuat, kita dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja dan memperkuat ekonomi lokal secara berkelanjutan,” pungkasnya. (rdi/rdo)