PALANGKA RAYA – Dalam rangka memperingati HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sekaligus Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2025, Minggu (18/5) pagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melaksanakan Karnaval Budaya di Bundaran Besar.
Ribuan warga memenuhi lokasi terselenggaranya Karnaval Budaya yang menampilkan keragaman budaya di 13 Kabupaten dan 1 Kota, berbagai Dinas lingkup Provinsi Kalimantan Tengah, lembaga adat, serta berbagai Instansi Vertikal di Kalimantan Tengah.
Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran hadir secara langsung dan melepas peserta Karnaval Budaya pada pagi ini.
Turut mendampingi Istri sekaligus Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran serta Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo.
“Narai kabar?,” ucap Gubernur Agustiar menyapa seluruh masyarakat serta tamu undangan yang hadir dalam kegiatan ini.
Ia mengatakan, bahwa kegiatan kali ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memeriahkan hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah ke-68.
“Kegiatan Karnaval Budaya hari ini, merupakan rangkaian hari jadi ulang tahun ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah. Sekaligus bentuk promosi pengembangan sektor wisata dan seni budaya Kalimantan Tengah,” ucap Agustiar Sabran.
Lebih lanjut, untuk mendukung dunia usaha serta pengembangan kearifan budaya di Kalteng sesuai dengan Filsafah Huma Betang.
Dirinya mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan kebudayaan daerah, baik dari sejarah, seni budaya daerah dan permainan tradisional.
Ia kemudian berharap, kegiatan ini agar tidak hanya dijadikan rutinitas tahunan semata. Namun juga, harus menjadi kesadaran dalam menjaga dan melestarikan budaya Kalimantan Tengah, khususnya budaya Bangsa di Indonesia pada umumnya.
Kemudian juga Gubernur berpesan, kepada seluruh warga, peserta maupun juri agar melaksanakan Karnaval Budaya dengan tertib, sportif dan disiplin serta mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan.
“Selamat berkreasi, berikan penampilan terbaik dan menginspirasi. Salam budaya, menjadi Kalteng Berkah dan Kalteng maju,” pungkasnya. (ter*/abe)