PALANGKA RAYA – Guna menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif dan fokus, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), mengambil langkah strategis dengan menerapkan sistem penyimpanan handphone (HP) di setiap ruang kelas.
Langkah ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kadisdik Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo saat menghadiri pengarahan Gubernur kepada seluruh pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng di Aula Jayang Tingang (AJT) Kantor Gubernur, Rabu (14/5).
Reza menjelaskan, bahwa kebijakan tersebut selaras dengan arahan Gubernur yang terus mendorong kemajuan sistem pendidikan di daerah. Salah satunya melalui digitalisasi pembelajaran yang kini telah diterapkan di hampir seluruh sekolah.
“Di bawah arahan Gubernur, hampir semua kelas kini telah menerapkan sistem pembelajaran digital. Jadi digitalisasi pembelajaran sudah kita dorong di hampir seluruh sekolah. Tapi di sisi lain, kita juga ingin agar anak-anak tetap fokus saat belajar. Maka, HP harus disimpan selama pelajaran berlangsung,” ujarnya.
Untuk mendukung kebijakan ini, pihak sekolah akan menyediakan tas atau loker khusus di setiap kelas sebagai tempat penyimpanan ponsel milik siswa. Ponsel akan disimpan sejak awal hingga akhir jam pelajaran, guna meminimalisir gangguan dan meningkatkan konsentrasi peserta didik dalam menerima materi pembelajaran.
Kebijakan ini tidak hanya difokuskan pada pengendalian penggunaan teknologi, tetapi juga merupakan bagian dari upaya menyeluruh dalam pembentukan karakter siswa. Reza menekankan pentingnya menanamkan mindset, karakter, dan attitude yang positif sejak dini.
Menurutnya, pendidikan tidak cukup hanya dengan menguasai teknologi dan materi pelajaran, tetapi juga harus dibarengi dengan pembentukan kepribadian yang kuat dan beretika.
“Salah satu kegiatan tahunan yang terus digalakkan adalah gotong royong mengecat sekolah. Cat dan kuas disediakan oleh pemerintah melalui anggaran perubahan, dan proses pengecatannya dilakukan oleh para siswa sebagai bentuk pembelajaran kreatif dan kolaboratif,” pungkasnya. (ifa/abe)