Isen MulangKalimantan Tengah

Adu Keterampilan Tangkap Ikan dengan Tangan Kosong

82
×

Adu Keterampilan Tangkap Ikan dengan Tangan Kosong

Sebarkan artikel ini
Adu Keterampilan Tangkap Ikan dengan Tangan Kosong
RAMAI: Para peserta lomba mempengaruhi bermandikan lumpur memperebutkan poin tertinggi, Senin (19/5). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Mempengaruhi atau dikenal senagai Tradisi Menangkap Ikan Tanpa Alat kembali jadi sorotan dalam Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025. Salah satu lomba unggulan itu dilaksanakan di Halaman Stadion Tuah Pahoe, Senin (19/5). 

Mempengaruhi menjadi ajang adu keterampilan dalam menangkap ikan hanya dengan tangan kosong di kolam berlumpur.

Kompetisi tersebut mempertemukan regu putra dan putri dari Palangka Raya, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Murung Raya, Kotawaringin Barat, Seruyan, Lamandau, Sukamara dan Kapuas. Masing-masing tim terdiri atas dua peserta.

Jenis ikan yang ditangkap adalah gabus dan belut. Penilaian didasarkan jumlah tangkapan, dengan bobot poin khusus untuk belut yang dikalikan dua. Kolam berukuran 6 x 10 meter dengan kedalaman air 50 cm menjadi arena lomba.

Sekretaris Panitia FBIM 2025, Sussy Asty menjelaskan, bahwa tema besar tahun ini adalah Spirit of Isen Mulang yang berarti semangat pantang menyerah dan tidak mundur.

“Tujuan dilaksanakannya lomba ini adalah untuk melestarikan cara tradisional menangkap ikan. Selain itu, meskipun berkompetisi dalam lomba, diharapkan terjalin kebersamaan antar Kabupaten atau Kota. Sehingga bisa menyajikan atraksi seni serta dapat melestarikan seni budaya, permainan rakyat dan olahraga tradisional yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah,” tuturnya.

Tiga juri dipercaya menilai perlombaan, yakni Suraji sebagai ketua, dibantu Hansli dan Rudi Waluyo. Suraji berpesan, agar peserta turut menyebarkan edukasi kepada masyarakat saat kembali ke daerah asal.

“Saya berpesan, jika nantinya kembali ke daerah masing-masing, seluruh peserta lomba mangaruhi dapat mengedukasi masyarakat sekitar agar tidak lagi menggunakan bahan-bahan kimiawi dan setrum saat menangkap ikan, agar di masa mendatang anak cucu kita tetap dapat menikmati kelestarian alam,” ucap Suraji.

Berdasarkan penilaian dewan juri, juara kategori putra diraih oleh Kabupaten Barito Utara, disusul Sukamara, Seruyan, Pulang Pisau, Kapuas dan Kotawaringin Barat. Sementara itu, kategori putri dimenangkan oleh Murung Raya, diikuti Pulang Pisau, Katingan, Barito Timur, Lamandau dan Kapuas. (ter*/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *