Isen MulangKalimantan Tengah

Hadirkan Kelezatan Kuliner Tradisional Khas Kalteng

63
×

Hadirkan Kelezatan Kuliner Tradisional Khas Kalteng

Sebarkan artikel ini
Hadirkan Kelezatan Kuliner Tradisional Khas Kalteng
TRADISIONAL: Peserta dari Kabupaten Murung Raya menata hidangan makanan saat lomba Kuliner Tradisional Panginan Sukup Simpan yaitu sajian aneka jenis makanan khas Dayak di aula Museum Balanga Kota Palangka Raya, Senin (19/5). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2025 kembali menampilkan kelezatan kuliner tradisional khas Kalimantan Tengah (Kalteng) lewat lomba Panginan Sukup Simpan. Ajang ini menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalteng yang digelar di UPT Museum Balanga, Senin (19/5).

Lomba masakan tradisional tersebut, bertujuan mengenalkan sekaligus memasyarakatkan panganan lokal agar lebih dikenal luas dan diminati oleh masyarakat. Harapannya, makanan khas Kalteng ini dapat berkembang menjadi produk unggulan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Koordinator Lomba Panginan Sukup Simpan, Hartini Titin menjelaskan, penyelenggaraan acara ini merupakan upaya untuk menggali potensi sekaligus kreativitas masyarakat dalam mengolah masakan tradisional khas daerah.

“Selain itu, juga untuk mempromosikan masakan tradisional khas Kalimantan Tengah, agar bisa menjadi masakan unggulan di tingkat nasional dan internasional. Sebagai salah satu pendukung daya tarik wisata unggulan di bidang kuliner,” ungkapnya.

Para peserta lomba berasal dari anggota PKK yang mewakili 10 kabupaten atau kota se-Kalteng dengan masing-masing daerah mengirimkan lima orang.

“Peserta diberi kebebasan berkreasi dalam mengolah masakan, selama sesuai dengan juknis dan ketentuan lomba,” jelasnya.

Menu wajib dalam Panginan Sukup Simpan terdiri dari Bari Baputi (nasi putih), Katupat Sinta (bawi hatue), Luntuh Manuk (ayam kampung), Luntuh Tanteluh Manuk (telur ayam kampung), serta Sate Atei Manuk (hati ayam kampung). 

Sedangkan menu pilihan mencakup sayur dan daging atau ikan berbahan lokal yang dimasak sesuai ciri khas daerah masing-masing, termasuk lalapan, sambal dan kandas.

Tak hanya itu, pelengkap berupa kudapan tradisional seperti cucur, gagatas, apam, sasagun, cangkaruk, lamang, kenta pulut, kerupuk ikan/udang, jamu/minuman tradisional, serta simpa sirih pinang juga disertakan dalam lomba ini.

Dewan juri pada lomba kuliner ini melibatkan para profesional, antara lain anggota Indonesian Chef Association (ICA) Tri Rasniati, chef hotel ternama Suhanen Hasbula dan guru kuliner Eliasi Janita. (ter*/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *