PALANGKA RAYA – Meskipun Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menyediakan layanan pemeriksaan kanker secara gratis, minat masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas ini masih tergolong sangat rendah. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar program USG mamografi gratis yang hanya mencapai 12 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul, menyayangkan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini kanker. Padahal, menurutnya, deteksi dini dapat menyelamatkan banyak nyawa dan meningkatkan harapan hidup penderita kanker secara signifikan.
“Jika kita memeriksakan diri saat kanker masih berada di stadium 1, kemungkinan untuk bertahan hidup selama lima tahun ke depan bisa mencapai 90 persen. Artinya, dari 100 orang yang terkena kanker stadium 1 dan diobati, sekitar 90 orang akan mampu menjalani kehidupan lima tahun ke depan dengan relatif baik,” jelas Suyuti, Senin (19/5).
Sebaliknya, ketika kanker baru terdeteksi pada stadium 4, tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun turun drastis menjadi di bawah 10 persen.
“Kalau sudah stadium 4, dari 100 orang yang diobati, kurang dari 10 orang yang bisa bertahan hidup selama lima tahun ke depan,” lanjutnya.
Menurut Suyuti, sebagian besar jenis kanker memang tidak dapat disembuhkan secara total, namun deteksi dan pengobatan dini sangat penting untuk memperbaiki kualitas hidup pasien.
Dalam kasus kanker payudara dan kanker leher rahim, pengobatan yang cepat dan tepat bisa membantu mengontrol perkembangan sel kanker dan mengembalikan pasien ke kondisi hidup yang lebih normal.
“Yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup. Dengan terapi yang tepat dan dukungan medis yang baik, banyak pasien kanker yang bisa tetap menjalani kehidupan produktif,” ujarnya.
Untuk mendorong kesadaran masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng sebenarnya telah menyediakan berbagai layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Salah satu contohnya adalah tes kanker leher rahim (IVA Test dan Pap Smear) yang dapat diakses tanpa biaya.
Selain itu, layanan USG mamografi untuk deteksi dini kanker payudara juga digelar secara berkala, namun animo masyarakat terhadap program ini masih sangat minim. (ifa/abe)
