Isen MulangKalimantan Tengah

Pemprov akan Bangun Insinerator Limbah Medis 

226
×

Pemprov akan Bangun Insinerator Limbah Medis 

Sebarkan artikel ini
Pemprov akan Bangun Insinerator Limbah Medis 
WAWANCARA: Kepala DLH Provinsi Kalteng, Joni Harta saat diwawancarai awak media, Rabu (11/6). (Foto: IFA/PE)

PALANGKA RAYA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah mempersiapkan pembangunan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Limbah Medis. 

Fasilitas ini dirancang menjadi pusat pengelolaan limbah medis berskala regional pertama di Kalteng, bahkan diproyeksikan untuk melayani wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Kepala DLH Provinsi Kalteng, Joni Harta, mengungkapkan, bahwa pembangunan fasilitas tersebut merupakan salah satu program strategis pemprov dalam rangka meningkatkan tata kelola limbah medis, khususnya limbah berbahaya dari sektor pelayanan kesehatan.

“Ini salah satu program strategis kami ke depan. Kita akan membangun insinerator limbah medis yang mampu menampung dan mengelola limbah dari berbagai fasilitas kesehatan, baik rumah sakit, puskesmas maupun unit pelayanan kesehatan lainnya,” ujar Joni, Rabu (11/6).

Menurut Joni, fasilitas pengelolaan limbah medis ini dirancang sebagai solusi terpadu yang bukan hanya menjawab kebutuhan internal provinsi, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antarprovinsi. 

Kalbar dan Kalsel disebut-sebut menjadi dua wilayah potensial yang akan bekerjasama dalam pengelolaan limbah medis melalui fasilitas ini.

“Dengan adanya UPT ini, kita berharap, daerah – daerah di sekitar yang selama ini mengalami kendala dalam pengelolaan limbah medis bisa terbantu. Ini bukan hanya soal pengelolaan lingkungan, tetapi juga bagian dari upaya besar untuk menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” tambahnya.

Pihaknya menargetkan, setiap kabupaten atau kota menjalin kerja sama resmi dengan pemerintah provinsi terkait pengelolaan limbah medis ini. 

Biaya pengelolaan ditaksir sekitar Rp 15.000 per kilogram, angka yang menurut Joni cukup kompetitif jika dibandingkan dengan pengelolaan limbah secara mandiri oleh masing-masing daerah.

Selain berkontribusi terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih baik, keberadaan fasilitas ini juga diharapkan menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kalteng.

“Limbah medis ini bisa jadi peluang baru meningkatkan PAD, dengan tetap mengutamakan aspek lingkungan dan kesehatan masyarakat. Jadi tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi juga tanggung jawab sosial dan ekologi,” tegas Joni.

Dari sisi teknis, Joni menyebutkan, bahwa seluruh persiapan saat ini telah memasuki tahap akhir. Dalam waktu dekat, pembangunan UPT ini akan segera dimulai secara resmi yang ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama.

“Peletakan batu pertama akan dilakukan dalam waktu dekat, kita tunggu jadwal dari Gubernur Kalteng Agustiar Sabran,” tutupnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *