NANGA BULIK – Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra menyatakan FLS2N 2025 jadi momen penting. Tapi lebih penting lagi, bagaimana seni benar-benar dijadikan roh pendidikan di Lamandau, bukan hanya seremonial tahunan.
Hal tersebut dikatakanya saat Ratusan pelajar dari seluruh kecamatan di Kabupaten Lamandau memadati Bundaran Rusa dalam ajang Gebyar Seni dan Budaya 2025.
Acara yang menjadi panggung besar ekspresi siswa lewat Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS2N) tingkat kabupaten.
Tapi bukan cuma soal lomba. Ditengah gegap gempita penampilan, Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra menyoroti pentingnya pendidikan karakter melalui seni dan budaya.
“Pendidikan jangan hanya fokus akademik. Lewat seni, kita bentuk karakter, empati, dan jati diri anak sejak dini,” ujar Rizky. Rabu, 25 Junj 2025.
Didampingi Ketua TP PKK Norol Latifah, serta Wakil Bupati Abdul Hamid bersama Ketua GOW Helen Erawati, Bupati tampak serius menekankan bahwa seni harus jadi bagian penting dari sistem pendidikan, bukan pelengkap.
Event yang diusung Disdikbud Lamandau ini mengusung tema “Ekspresi Seni, Inspirasi Negeri” dan diikuti 274 siswa dari 8 kecamatan.
Mereka unjuk kemampuan di berbagai cabang lomba, seperti tari kreasi, pantomim, musik tradisional, cipta puisi, hingga mendongeng.
“Kita tidak hanya cari juara. Ini soal membangun generasi yang kreatif dan punya karakter kuat,” tambah Rizky.
Namun di balik kemeriahan itu, muncul suara kritis dari para guru. Mereka berharap perhatian terhadap seni tak berhenti di momen lomba.
“Kalau bisa ada pembinaan lanjut. Banyak siswa berbakat, tapi kegiatan seperti ini hanya tahunan,” kata salah satu guru dari Kecamatan Sematu Jaya. (han/rdo)