Nasional

2 Menteri Klaim Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja

45
×

2 Menteri Klaim Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja

Sebarkan artikel ini
FOTO : NET

Kementerian Koperasi (Kemenkop) menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam upaya merealisasikan program 80 ribu Koperasi Desa Merah-Putih. Pemanfaatan balai latihan kerja (BLK) jadi salah satu poin yang dikerjasamakan antar dua instansi.

Program pendirian 80 ribu koperasi itu ditargetkan dapat menciptakan lapangan kerja baru. Diproyeksikan dua juta tenaga kerja di seluruh Indonesia dapat terserap melalui program tersebut. 

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan, program itu merupakan solusi luar biasa atas permasalahan saat ini. Pasalnya, tidak hanya memberdayakan ekonomi desa, program ini juga menjadi jawaban atas tantangan penciptaan lapangan kerja.

“Kami siap berperan aktif dalam pengembangan koperasi desa,” ujarnya usai menandatangani Nota Kesepahaman Bersama dengan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, di Kantor Kemnaker.

Dia menegaskan komitmen penuh Kemnaker dalam mendukung implementasi program itu. Di antaranya melalui pemanfaatan Balai Latihan Kerja (BLK), tenaga instruktur terlatih, serta skema pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja sesuai dengan nota kesepahaman yang disepakati. 

Terkait pemanfaatan BLK, SDM koperasi desa dapat melakukan pelatihan di semua BLK yang tersebar di berbagai daerah. Menurut dia, SDM yang kompeten adalah kunci keberhasilan dari setiap program yang ada. “Dan kami akan mendukungnya melalui pelatihan, pendampingan, hingga sertifikasi,” sambungnya.

Tiga poin tersebut nantinya akan terus dikembangkan untuk membentuk koperasi profesional dengan dukungan SDM unggul, termasuk proses evaluasi untuk perbaikan dan kesinambungan. 

Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengapresiasi sinergi yang terjalin antar kedua kementerian. Dia menegaskan keberhasilan program itu membutuhkan sinergi lintas sektor, khususnya dalam memperkuat koperasi berbasis komunitas.

“Koperasi harus menjadi tulang punggung ekonomi rakyat. Penguatan SDM dan kelembagaan merupakan fondasi utama untuk menciptakan koperasi yang modern dan berdaya saing,” paparnya.

Selain tiga poin tersebut, Budi Aire Ia juga menjelaskan, bahwa ruang lingkup kerja sama ini meliputi pertukaran dan pemanfaatan data, peningkatan kapasitas SDM koperasi, serta fasilitasi pembentukan berbagai jenis koperasi. Misalnya, koperasi pekerja, buruh, pengemudi, dan kurir berbasis aplikasi.

Langkah ini, kata dia, diharapkan dapat membentuk ekosistem koperasi yang tangguh dan inklusif, serta membuka lapangan kerja dalam skala besar. Khususnya di wilayah pedesaan dan sektor informal.

sumber : jawa.pos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *