PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya meraih peringkat kedua dalam penilaian kinerja aksi konvergensi penurunan stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2025 dengan skor 96,6 poin. Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor yang mampu menurunkan angka stunting dari 28 persen pada 2023 menajdi 19,1 persen pada tahun 2024.
Hal tersebut menuai perhatian Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Sigit Widodo. Dia mengapresiasi capaian Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya yang berhasil menekan angka stunting secara signifikan. “Kami mengapresiasi capaian itu. Keberhasilan ini menunjukkan buah hasil kolaborasi lintas sektor dalam menangani persoalan gizi dan kesehatan anak,” ungkapnya, Rabu (2/7/2025).
Menurut Sigit, berdasarkan basis data, capaian penurunan angka stunting di Kota Palangka Raya tercatat mencapai 28 persen pada 2023 dan menjadi 19,1 persen pada tahun 2024.
Capaian tersebut terlihat dari kelompok rentan, seperti ibu hamil, balita, ibu menyusui merupakan pendekatan paling tepat dalam menekan prevalensi stunting.
Selain itu, Sigit juga mendorong pemko memperkuat peran serta masyarakat, termasuk melalui gerakan orang tua asuh sebagai bentuk keterlibatan publik dalam mencegah stunting. “Keberhasilan ini harus menjadi pemicu semangat untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan, agar Palangka Raya menjadi kota yang sehat dan unggul,” harapnya.
Anggota dewan Fraksi PDI Perjuangan itu berharap agar capaian tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperluas jangkauan intervensi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Palangka Raya. (ter/ens)