PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran memberikan pesan inspiratif kepada para pelajar di Kalteng agar senantiasa mewaspadai pengaruh negatif dari lingkungan dan pergaulan.
Dalam sebuah kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026 secara serentak dan terintegrasi, Selasa (8/7/2025). Agustiar menekankan, pentingnya pembentukan karakter dan integritas pribadi sebagai pondasi utama dalam meraih masa depan yang sukses.
“Kembangkan semangat belajar, jaga sikap dan hindari perilaku menyimpang. Kalian adalah calon pemimpin masa depan Kalteng dan Indonesia,” ujar Agustiar.
Ia menyampaikan, bahwa masa depan bangsa berada di tangan generasi muda, sehingga mereka harus dipersiapkan tidak hanya secara akademik, tetapi juga secara mental dan moral.
Menurutnya, perkembangan zaman yang pesat membawa tantangan tersendiri bagi generasi muda, terutama dalam menghadapi berbagai pengaruh negatif dari lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, penting bagi para siswa untuk memiliki benteng pertahanan diri berupa karakter yang kuat, nilai-nilai luhur dan semangat belajar yang tinggi.
“Jangan sampai kalian terjerumus dalam pergaulan yang salah. Narkoba, kekerasan, dan perilaku menyimpang lainnya bisa merusak masa depan kalian. Jaga nama baik diri sendiri, keluarga, sekolah dan daerah,” ungkapnya.
Selain Gubernur, acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Kepolisian Daerah Kalteng, Irjen Pol Drs. Iwan Kurniawan, S.I.K., M.H., yang turut memberikan wejangan kepada para siswa. Dalam paparannya, Kapolda menyoroti, pentingnya dua faktor utama yang menentukan keberhasilan seseorang, yakni kesempatan dan motivasi.
“Kalian telah diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan. Selanjutnya, tinggal bagaimana kalian membangun motivasi dari dalam diri untuk mencapai kesuksesan,” tutur Irjen Iwan Kurniawan.
Ia menegaskan, bahwa tidak semua orang memiliki peluang yang sama dalam mengenyam pendidikan, sehingga kesempatan yang telah diberikan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Namun, kesempatan saja tidak cukup tanpa adanya dorongan internal yang kuat untuk terus belajar, berjuang dan berkembang,” imbuhnya. (ifa/abe)
