Pemko Harus Bekerja Keras Agar Tidak Ada Wilayah Tertinggal
PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus berfokuskan pada arah pembangunan yang berkelanjutan, sehingga tidak ada lagi wilayah tertinggal dalam arus kemajuan. Hal tersebut diutarakan oleh Wakil Wali Kota, Achmad Zaini.
Meski Kota Palangka Raya berhasil menekan angka kemiskinan dan menjadi salah satu yang terendah di Kalteng, Pemko tetap memperhatikan adanya ketimpangan di wilayah pinggiran dan pedesaan.
Dirinya mengatakan, bahwa dengan adanya ketimpangan tersebut, pihaknya akan berupaya menindaklanjuti secara maksimal.
“Pemko harus terus bekerja keras agar tidak ada wilayah pinggiran yang tertinggal,” ungkap Zaini (9/7/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya, tercatat pada 2024 persentase penduduk miskin berada di angka 3,52 persen atau setara dengan sekitar 10,7 ribu jiwa dari total 310,11 ribu penduduk. Capaian tersebut menempatkan Palangka Raya di posisi kedua dengan tingkat kemiskinan terendah se-Kalteng.
Lebih lanjut, sebagian masyarakat kurang mampu masih terkonsentrasi di wilayah rural. Sehingga, kesenjangan pembangunan antara kawasan kota dan pinggiran atau pelosok masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.
Beberapa faktor penyebab tingginya angka kemiskinan di wilayah pelosok, yakni rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, serta kurangnya peluang kerja yang memadai.
Karena itu, Pemko Palangka Raya terus memperkuat sinergi lintas sektor, guna mengatasi persoalan tersebut. Program-program pemberdayaan berbasis masyarakat dilakukan agar dampaknya bisa dirasakan secara langsung oleh kelompok rentan.
“Kami mendorong pelaksanaan program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai sektor. Baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur dan lain sebagainya,” ungkap Zaini.
Dirinya mengatakan, bahwa pembangunan berkelanjutan tidak boleh bersifat eksklusif. Semua warga berhak mendapatkan akses yang setara terhadap layanan dasar dan peluang ekonomi. Karenanya, pendekatan penanggulangan kemiskinan harus dilakukan menyeluruh.
“Meskipun tantangan masih banyak, kami dapat terus menekan angka kemiskinan lebih rendah lagi dan meratakan pembangunan di seluruh wilayah Kota Palangka Raya, agar tidak ada satupun warga yang merasa tertinggal,” tutur Zaini. (ter/cen)