PALANGKA RAYA – DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Produk-produk khas Kalteng, seperti batik Dayak, anyaman rotan, gelang Lilis Lamiang, amplang, kue tradisional, dan beras ketan hitam, dinilai memiliki potensi besar namun membutuhkan dukungan serius dari pemerintah daerah.
Anggota Komisi I DPRD Kalteng, Yohannes Freddy Ering menekankan, pentingnya strategi penguatan UMKM lokal, terutama dalam hal promosi, legalitas produk, dan akses pemasaran digital.
“UMKM kita sangat kreatif dan punya identitas lokal yang kuat,” ucapnya, Selasa (15/7/2025).
Ia menambahkan, bahwa produk-produk tersebut memiliki nilai jual tinggi jika dikemas dengan baik dan dipromosikan secara modern. Freddy menyoroti kendala yang dihadapi UMKM, seperti permodalan, perizinan, dan kurangnya sertifikasi halal serta PIRT.
Oleh karena itu, DPRD mendorong dinas terkait untuk memberikan pendampingan teknis dan pelatihan yang lebih terarah dan efektif.
“Jangan hanya pelatihan seremonial, yang dibutuhkan adalah akses ke pasar, platform digital, pameran luar daerah, dan kemudahan modal bergulir,” lugasnya.
Potensi ekspor produk-produk khas Kalteng, terutama ke pasar wisatawan dan pecinta budaya nusantara, juga menjadi sorotan. Freddy menekankan perlunya penguatan akses ke toko oleh-oleh, galeri kerajinan, dan e-commerce lokal.
Ia mengapresiasi UMKM yang telah sukses di pasar daring, namun menekankan pentingnya intervensi kebijakan yang konsisten dari pemerintah daerah, termasuk kolaborasi antara UMKM dan SMK untuk inovasi produk.
Sebagai langkah konkret, Freddy menyarankan penggunaan batik khas daerah dalam seragam, pemberian ruang di pusat perbelanjaan lokal, dan keterlibatan UMKM dalam event resmi daerah. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk mendorong penguatan anggaran untuk pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal pada APBD tahun-tahun mendatang.
“Kalau UMKM tumbuh, ekonomi daerah ikut bangkit, hal ini bukan hanya soal dagang, tapi soal membangun identitas dan kebanggaan daerah,” pungkasnya. (rdi/rdo)