Utama

BK DPRD Kotim Panggil Hairis Salamad

111
×

BK DPRD Kotim Panggil Hairis Salamad

Sebarkan artikel ini
Syahbana

Tegaskan Insiden Meja Pecah Tak Boleh Terulang Lagi

SAMPIT – Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memanggil anggota DPRD Kotim Hairis Salamad. Anggota dewan dari Fraksi PAN itu dipanggil untuk dimintai klarifikasi terkait insiden pecahnya kaca meja di Kantor Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kotim, beberapa waktu lalu.

Ketua BK DPRD Kotim Syahbana menegaskan, pihaknya telah minta penjelasan langsung dari Hairis Salamad dan menilai kejadian tersebut tidak semestinya terjadi, meskipun diakui sebagai bentuk luapan emosi spontan.

“Kami sudah memanggil yang bersangkutan. Dari keterangan beliau, insiden itu murni karena kekecewaan terhadap pelayanan dinas terkait yang tidak memberikan solusi atas pertanyaan beliau. Namun kami tetap memprosesnya sesuai mekanisme di BK,” kata Syahbana, Rabu (16/7/2025).

Syahbana menambahkan, Hairis Salamad sudah melakukan mediasi dan menyelesaikan secara kekeluargaan kepada pejabat dinas yang bersangkutan. “Beliau sudah bertemu dengan kepala bidang dinas terkait. Foto pertemuan mereka juga sudah dikirim ke kami sebagai bukti bahwa masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya.

Meski demikian, BK tetap menekankan pentingnya menjaga etika sebagai anggota dewan. Syahbana menegaskan, untuk saat ini BK mengambil langkah pembinaan terhadap Hairis Salamad, bukan langsung memberikan sanksi.

“Kalau terulang lagi, baru kita pertimbangkan sanksi. Kami masih membahas kode etik karena sampai saat ini belum ada kesepakatan final soal sanksi. Tatib hanya mengatur pelanggaran umum, bukan sampai penjatuhan sanksi berat,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan seluruh anggota DPRD Kotim agar menjadikan insiden ini sebagai pelajaran agar tetap mengedepankan musyawarah dalam mencari solusi, bukan tindakan yang bisa mencoreng citra lembaga. “Kami sudah imbau juga ke semua anggota dewan. Insiden ini menjadi evaluasi bersama agar komunikasi tetap dijaga dan emosi tidak sampai melampaui batas,” tegasnya. (pri/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *