Isen MulangKalimantan Tengah

Proyek Cetak Sawah Terkendala Ketidaksesuaian Data SID

15
×

Proyek Cetak Sawah Terkendala Ketidaksesuaian Data SID

Sebarkan artikel ini
SAMPAIKAN: Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo saat menyampaikan sambutan, Selasa (15/7/2025).Foto: IST

PALANGKA RAYA – Proyek cetak sawah di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menjadi salah satu program strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional masih menghadapi berbagai kendala serius di lapangan. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalteng, Rendy Lesmana mengungkapkan, bahwa progres pelaksanaan di lapangan berjalan lebih lambat dari yang ditargetkan. 

Hingga pertengahan Juli 2025, dari total target luasan 93.496 hektare, baru sekitar 67.149 hektare yang telah memasuki tahap kontrak kerja, Rabu (16/7/2025).

Menurut Rendy, salah satu hambatan utama dalam pelaksanaan kegiatan cetak sawah ini adalah keterbatasan alat berat yang dimiliki oleh para penyedia jasa. Padahal, jumlah dan jenis alat berat tersebut sudah tercantum dalam kontrak kerja yang telah disepakati.

“Evaluasi lebih lanjut dilakukan melalui pembagian tiga desk dengan fokus pada perusahaan prioritas, perusahaan yang kontraknya segera berakhir dan perusahaan yang masih memiliki waktu pelaksanaan cukup panjang,” jelas Rendy.

Menanggapi lambannya progres proyek cetak sawah ini, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, Edy Pratowo menyatakan, bahwa permasalahan tersebut bukanlah hal yang mengejutkan. 

Salah satu kendala mendasar lainnya adalah ketidaksesuaian antara hasil Survei Investigasi dan Desain (SID) dengan kondisi riil di lapangan.

“Jadi gini, ini kan memang bukan anomali ya. Yang saya dengar itu SID. SID sudah dibuat, tapi begitu dilaksanakan di lapangan, SID-nya itu mengalami ketidaksesuaian, misalnya dalam SID itu 1.000 hektare yang status SID ternyata di lapangan hanya ada 500. 500 nya itu masih ada tanam tumbuh punya masyarakat, begitu,” tandas Edy. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *