PALANGKA RAYA – Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan teknologi modern dan melibatkan generasi muda, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Rendy Lesmana, memberikan imbauan terkait Program Brigade Pangan kepada mahasiswa KKN Reguler Universitas Palangka Raya (UPR).
Imbauan tersebut disampaikan saat peninjauan lokasi panen padi di Desa Terusan Makmur, Kecamatan Bataguh, Kapuas, baru-baru ini.
Program Brigade Pangan (BP) merupakan salah satu program Kementerian Pertanian yang bertujuan mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam mewujudkan swasembada pangan.
Program ini, berfokus pada pengelolaan lahan secara optimal dengan pendekatan berbasis komunitas dan teknologi modern. Selain itu, BP bertujuan untuk mencetak petani milenial, memberdayakan petani secara berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sebagai bagian dari program ini, 30 orang mahasiswa KKN UPR berkolaborasi melalui Program Desa Tangguh untuk Masa Depan Berkelanjutan. Mereka turut mendukung persiapan panen padi di kawasan sentra padi Desa Terusan Makmur.
Rendy Lesmana menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan pertanian menuju Indonesia 2045. Menurutnya, BP merupakan strategi akselerasi swasembada pangan nasional dan upaya konkret untuk meregenerasi petani di tengah tantangan perubahan iklim dan ketahanan pangan global.
“Keberlangsungan BP akan membentuk petani muda yang tangguh, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat fondasi menuju Indonesia yang swasembada pangan dan berdaulat. Pengalaman KKN di wilayah desa berbasis pertanian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk bergabung dalam BP di masa depan. Mari berkolaborasi dengan petani dan menggali ilmu sebanyak mungkin selama berada di lokasi sentra padi Kecamatan Bataguh,” ungkap Rendy Lesmana.
Selain memberikan arahan terkait Program BP, Rendy Lesmana juga melakukan pengamatan langsung terhadap hasil panen dan produktivitas lahan.
Ia berdiskusi dengan beberapa petani di sekitar lahan Poktan Borneo Makmur untuk mengevaluasi efektivitas bantuan pemerintah seperti benih, pupuk, dan alat mesin pertanian.
Lebih lanjut, Rendy memastikan bahwa data produksi yang dilaporkan oleh petani atau penyuluh sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
“Kehadiran pemerintah daerah dalam panen raya adalah bentuk dukungan moral kepada petani. Kami mendorong petani untuk terus berinovasi dan meningkatkan hasil panen demi ketahanan pangan nasional,” tutupnya. (ifa/abe)
Generasi Muda Diimbau Terlibat di Program Brigade Pangan
