KUALA KAPUAS – Untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam deteksi dini penyakit jantung, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas menyelenggarakan kegiatan Workshop Skrining Penyakit Jantung Menggunakan Alat EKG.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Tonun Irawaty Panjaitan.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Skrining penyakit jantung ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga harus ada dukungan dari masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya.
“Agar mereka memiliki kesadaran mengenai pentingnya dilakukan penilaian skrining penyakit jantung. Beliau juga menyebutkan bahwa dari 26 Puskesmas di Kabupaten Kapuas, yang sudah memiliki alat EKG sebanyak 21 Puskesmas,” katanya.
Kegiatan workshop ini diikuti oleh 21 orang dokter dan perawat dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Kab. Kapuas, Tonun Irawaty Panjaitan, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yaitu Daya Daryadijaya dan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lilik Sugianto.
Kepala Bidang P2P, Ahmad Haspiani, sekaligus sebagai ketua panitia menyampaikan tujuan dari workshop ini adalah agar peserta mengetahui kebijakan program P2PTM.
Tak kalah penting, dalam hal ini pihaknya dapat update pengetahuan tentang penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi serta kaitannya dengan skrining penyakit Jantung, memiliki keterampilan dalam penggunaan alat Elektrokardiografi (EKG) serta mampu membaca hasilnya.
Kegiatan dilaksanakan dengan dua metode utama, yaitu: Paparan materi terkait dasar-dasar penyakit jantung, pentingnya skrining EKG, dan pemahaman interpretasi hasil dilanjutkan dengan Praktik penggunaan alat EKG secara langsung, agar peserta mampu mengoperasikan dan membaca hasil EKG dengan benar di fasilitas masing-masing.
Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong pelaksanaan skrining jantung secara rutin di Puskesmas, serta memperkuat pelayanan promotif dan preventif dalam upaya menurunkan beban penyakit tidak menular di Kabupaten Kapuas. (alx/rdo)