Isen MulangKalimantan Tengah

Plt Sekda Bantah Bebankan Pengelolaan Sampah CFN ke Pemko 

22
×

Plt Sekda Bantah Bebankan Pengelolaan Sampah CFN ke Pemko 

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA: Plt Sekda Kalteng, Leonard S. Ampung diwawancara awak media, Rabu (16/7/2025).Foto: IFA/PE

PALANGKA RAYA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Khemal Nasery, melontarkan kritik tajam terhadap pengelolaan acara Car Free Night (CFN) digelar setiap Sabtu malam oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Kritik ini, terutama diarahkan pada persoalan pengelolaan sampah pascakegiatan, keterlibatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta aspek keamanan pangan.

Dalam pernyataannya, Khemal menyoroti beban kebersihan yang ditinggalkan setelah acara. Ia menilai, bahwa tidak adil jika Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui pasukan kebersihan setempat harus menangani sisa sampah yang berasal dari kegiatan yang merupakan inisiatif Pemprov.

“Saya berterimakasih kepada Pemprov karena telah menyuguhkan hiburan gratis bagi masyarakat. Itu langkah yang baik. Tapi saya juga ingin mengingatkan bahwa setelah kegiatan selesai, kawasan seperti Bundaran Besar dan Jalan Yos Sudarso harus kembali bersih seperti semula,” tegasnya, Rabu (16/7/2025). 

“Jangan sampai petugas kebersihan dari Pemko yang harus bekerja ekstra membersihkan lokasi, padahal kegiatan itu bukan wewenang mereka. Pemprov harus komitmen menurunkan pasukan kebersihannya sendiri, jangan setengah hati,” ujarnya.

Menanggapi kritik tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S Ampung, memberikan klarifikasi. Ia membantah, bahwa beban pembersihan sampah CFN dibebankan kepada Pemko Palangka Raya.

“Bukan dari Pemko, yang membersihkan adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) milik Provinsi,” tegas Leonard, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, DLH Provinsi memang telah ditugaskan khusus untuk menangani kebersihan selama dan setelah acara berlangsung, termasuk di titik-titik strategis yang menjadi pusat keramaian pengunjung CFN.

Sementara untuk keamanan pangan, Leonard menyatakan bahwa Pemprov terus melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM. Ia menyebut, tujuan utama keikutsertaan UMKM dalam acara ini adalah untuk membantu mereka naik kelas baik dari sisi kualitas produk, kemasan, hingga cara penyajian.

“Kami selalu mengingatkan agar UMKM memperhatikan kebersihan, kualitas makanan, fungsi gizi, hingga packaging dan cara penyajian yang baik. Sehingga pengunjung tertarik untuk berbelanja di stand mereka,” jelasnya.

Leonard juga mengungkapkan, bahwa acara CFN memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Palangka Raya. 

Ia menyebutkan, dari pemantauan selama beberapa pekan terakhir, perputaran uang yang terjadi setiap malam CFN bisa mencapai antara Rp 390 juta hingga Rp 500 juta.

“Itu angka yang besar. Artinya, CFN ini memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi UMKM dan masyarakat lokal. Kami terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan acara dan melakukan evaluasi rutin,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *