Seorang prajurit TNI AD berinisial SD yang berdinas di Kodam XII/Tanjungpura diduga terlibat dalam penyelundupan 5.400 telur penyu ke Malaysia. Markas Besar TNI AD (Mabesad) memastikan bahwa mereka sudah turun tangan secara langsung untuk menginvestigasi kasus tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa Mabesad memonitor secara langsung informasi yang berkembang terkait kasus tersebut. Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses penyidikan dan investigasi secara mendalam.
”Apabila memang ditemukan bukti keterlibatan oknum anggota TNI AD, maka pasti akan dilanjutkan dengan proses hukum sesuai prosedur yang berlaku,” kata dia saat dihubungi oleh JawaPos.com pada Jumat (18/7).
Wahyu menegaskan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak selama ini konsisten dan berulang kali menekankan kepada seluruh prajurit agar menghindari segala bentuk pelanggaran. Apalagi pelanggaran berkaitan dengan tindakan ilegal yang merugikan masyarakat serta negara.
”Oleh karena itu, sekali lagi apabila dari hasil penyidikan dan investigasi ditemukan keterlibatan oknum prajurit, maka TNI AD tidak akan mentolerir dan akan memproses secara tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” imbuhnya.
Wahyu menyatakan, TNI AD berkomitmen untuk terus menegakkan hukum secara objektif dan transparan. Instansinya juga ingin seluruh prajurit Angkatan Darat disiplin dalam menjalankan tugas. Itu merupakan bagian dari upaya menjaga kehormatan institusi dan kepercayaan masyarakat.
SUMBER : JAWA.POS
