Kesehatan

Kecanduan Filter Bisa Picu Body Dysmorphia

39
×

Kecanduan Filter Bisa Picu Body Dysmorphia

Sebarkan artikel ini
FOTO : NET

Di era digital yang serba visual, media sosial kini telah menjadi ruang utama bagi banyak orang, terutama generasi muda, untuk mengekspresikan diri. Namun, di balik tren membagikan swafoto (selfie) dengan tampilan sempurna yang dibantu oleh filter, terdapat sisi lain yang mengkhawatirkan.

Sisi tersebut yakni munculnya tekanan terhadap citra tubuh dan meningkatnya gangguan dismorfik tubuh atau body dysmorphia. Seperti dilansir dari laman Newport Institute, Senin (21/7), disebutkan bahwa individu, terutama dewasa muda, yang sering menggunakan filter wajah di media sosial cenderung mengalami ketidakpuasan terhadap penampilan mereka di dunia nyata. 

Mereka tidak hanya membandingkan diri dengan foto-foto selebritas atau influencer yang terlihat ideal, tetapi juga dengan versi diri mereka sendiri yang telah diedit dan dimanipulasi filter. Perbandingan yang terjadi terus-menerus ini dapat mengikis kepercayaan diri dan memperburuk citra tubuh secara keseluruhan.

Fenomena ini dikenal sebagai filter dysmorphia atau Snapchat dysmorphia, yakni kondisi di mana seseorang merasa sangat terganggu oleh “ketidaksempurnaan” wajah atau tubuhnya sendiri setelah terlalu sering melihat dirinya melalui filter yang menyempurnakan penampilan. 

Filter-filter ini biasanya membuat kulit tampak lebih mulus, hidung lebih ramping, mata lebih besar, bahkan membentuk wajah menyerupai standar kecantikan tertentu yang cenderung tidak realistis. Dalam banyak kasus, kondisi ini mendorong seseorang untuk mengalami semacam keterputusan antara penampilan mereka yang sebenarnya dan penampilan mereka di media sosial.

Mereka mulai melihat tubuh mereka sebagai objek yang harus diperbaiki atau ditingkatkan, bukan sebagai bagian dari identitas diri yang harus diterima dan dihargai. Proses ini disebut sebagai self-objectification, di mana seseorang mulai menilai nilai diri mereka dari tampilan luar semata.

SUMBER : JAWA.POS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *